Iklan

Iklan

,

Iklan

 


Gagalnya Pembangunan Pasar Rejosari - Ketua MPC PP Salatiga : Masyarakat Hanya Disuguhi Tontonan "Kethoprak Politik"

Redaksi
Rabu, 15 Januari 2020, 23:02 WIB Last Updated 2020-01-15T16:02:52Z
Lahan eks Pasar Rejosari Yang Mangkrak dan Menjadi "Kawasan Hutan Baru" di Salatiga.(Foto: Heru Santoso)

SALATIGA, harian7.com - Melihat mangkraknya lahan eks Pasar 'Sapi' Rejosari yang hingga kini tidak jelas kapan akan serius untuk dibangun pasar, bahkan kini menjadi "kawasan hutan baru" di Kota Salatiga. Pasalnya, tanaman aneka tumbuhan dengan subur tumbuh di lahan mangkrak itu. Bahkan, Pemuda Pancasila (PP) Kota Salatiga telah merencanakan akan melakukan 'kerja bakti' membersihkan lahan tersebut. Bahkan, dalam membersihkan itu nanti untuk sementara tidak akan melibatkan masyarakat secara umum. Demikian ditegaskan Eko Niryogo, Ketua MPC PP Kota Salatiga kepada harian7.com, Rabu (15/1/2020).

"Kami dari Pemuda Pancasila (PP) Kota Salatiga merasa peduli dan prihatin dengan kondisi lahan eks Pasar Rejosari Salatiga ini. Pasalnya, ada informasi bahwa tahun 2020 ini tidak ada anggaran untuk pembangunan pasar, dari sini jelas pada tahun 2020 ini, Pasar 'Sapi' Rejosari jelas tidak akan mulai dibangun. Ini salah satu dasar kami akan melaksanakan pembersihan," jelas Eko Niryogo.
Ditambahkan, bahwa PP sebagai organisasi masyarakat (Ormas) dalam rapatnya telah memutuskan salah satu kegiatan yang mendesak adalah bakti sosial yaitu kerja bakti membersihkan lahan eks Pasar Rejosari ini.

"Lokasi ini termasuk "wajah kota" Salatiga, kami menilai apakah perekonomian masyarakat itu baik atau tidak salah satunya dilihat dari adanya pasar. Dengan ditundanya atau gagalnya pembangunan Pasar Rejosari ini, masyarakat hanya disuguhi tontonan "kethoprak politik", artinya semuanya tidak jelas arahnya," ujarnya.

Dalam pembersihan itu nanti, MPC PP Salatiga juga menyiapkan sarana pengangkut untuk pembuangan. Dan semua itu, kini telah mulai dipersiapkan.
"Terkait dengan kapan pelaksanaan pembersihan lahan mangkrak ini, secepatnya akan kami laksanakan. Dan untuk sementara, belum akan melibatkan masyarakat secara umum dan masih dari anggota PP Salatiga dulu," tandasnya.

Sementara itu, terkait mangkraknya lahan eks Pasar Rejosari ini yang kini menjadi "kawasan hutan baru" di Salatiga, harian7.com mencoba konfirmasi kepada pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Salatiga. Ternyata, lahan tersebut masih kewenangan dari Dinas Perdagangan.

"Untuk sekarang ini, saya tidak berani berkomentar. Namun, apabila aset lahan tersebut diserahkan kepada DLH  maka kami akan usulkan kepada Walikota Salatiga untuk dibuat RTH serta fasilitas yang dibutuhkan lainnya. Sekali lagi maaf, kami bukan wewenangnya untuk memberikan tanggapan," terang Prasetiyo Ichtiarto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Salatiga kepada harian7.com. (Heru Santoso).

Iklan