Iklan

Iklan

,

Iklan

Aktifis Mahasiwa Nilai Realisasi Progam Pemkot Salatiga Tidak Maksimal, "Kami Akan Bergerak Bersama"

Redaksi
Jumat, 31 Januari 2020, 06:00 WIB Last Updated 2020-01-31T13:34:09Z
Foto bersama disela kegiatan.
Salatiga,harian7.com - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Salatiga mengadakan Diskusi Cipayung Plus, bersama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Cabang Kota Salatiga, di Tangi Kopi, Dukuh, Sidomukti Kamis,  (30/01/2020) sekira pukul 19.30 wib.

Diskusi yang bertemakan Salatiga Hati Beriman yang Smart ini dihadiri oleh perwakikan setiap Ketua Umum dari Organisasi Kepemudaan beserta peserta delegasi dari masing-masing organisasi.

Sebagai informasi, Kelompok Cipayung Plus merupakan bentukan dari kekosongan gerakan kemahasiswaan dalam menghadapi situasi sosial yang menyimpang dari asas keadilan dalam sistem kenegaraan pada masa Orde Baru, kini pun masih berlanjut di kota Salatiga. Kali ini, diskusi yang dikembangkan oleh berbagai lintas organisasi didalamnya adalah mengenai isu atau kondisi yang berkembang di masyarakat terutama di kota Salatiga.

Dalam diskusi panel tersebut di pandu oleh moderator Yuli dan dimulai dengan statement dari masing-masing Ketua Umum Organisasi mengenai tema Salatiga Hati Beriman yang Smart. Tak hanya itu, pada kesempatan tersebut  sekaligus kopi darat/bertatap muka langsung dengan peserta diskusi dari lintas organisasi sambil menikmati aneka kopi dan makanan khas tradisional kota Salatiga.
Suasana saat acara berlangsung.

Adapun diskusi yang  digagas oleh berbagai elemen Cipayung Plus ini kian menarik melihat berbagai sudut pandang dari berbagai organisasi dalam mengkaji visi dari Pemerintah Kota Salatiga hati beriman yang Smart.

M. Syukri Abadi selaku Ketua Umum PC PMII Salatiga, sekaligus tuan rumah dalam kegiatan ini kepada harian7.com menuturkan bahwa adanya diskusi tentang Salatiga Hati Beriman yang Smart ini adalah forum lanjutan yang sebelumnya telah dilaksanakan oleh Kelompok Cipayung Plus Salatiga, dalam membahas isu lokal yang berhembus di masyarakat Salatiga tempo lalu hingga sekarang.

"Tema yang kami usung kali ini yakni Salatiga Hati Beriman yang SMART dan  yang kita kaji adalah visi misi pemerintah Kota Salatiga periode sekarang,"tuturnya.

Ditambahkan M Syukri, Yang cukup menarik, saya garis bawahi adalah terkait misi pembangunan kota Salatiga tahun 2017-2022 yang isinya ada misi untuk mewujudkan penataan kota yang ramah lingkungan dan pelestarian budaya.

"Sesuai misi itu seharusnya pemerintah lebih bisa mengapresiasi peninggalan kuno bersejarah yang ada di Salatiga. Karena faktanya hingga saat ini masih di dapati adanya bangunan peninggalan Belanda yang kondisinya memprihatinkan dan tidak terawat serta tidak difungsikan, bahkan beberapa sudah rata dengan tanah. Padahal sebenarnya jika peninggalan-peninggalan itu dirawat dengan baik dan terekspos akan menjadi daya tarik wisatawan untuk datang di salatiga,"kata Syukri.

Lanjut Syukri, seperti kita ketahui bersama, Salatiga sendiri adalah kota kecil di Provinsi Jawa Tengah yang terkenal dengan pluralism atau toleransinya. Kota yang bertempat di tengah-tengah diantara Solo, Semarang, yang termasuk kota besar di Jawa Tengah ini memang layak untuk dijadikan sebagai kota yang aman dan damai. Pembahasan diskusi pada malam Kamis ini pun tidak sepi, akan tetapi banyak sudut pandang dari audience yang kembali melontarkan berbagai pengalaman hingga langkah-langkah yang kemudian bisa membuat kota Salatiga lebih baik lagi.

Dari berbagai catatan-catatan, saya harap forum ini bisa berlanjut, kita perlu duduk bersama untuk melakukan langkah strategis dalam hal advokasi, mencari problematika yang berkembang di masyarakat sekaligus kita cari solusi bersama. Lokus gerakan yang dilakukan harus fokus dan membuahkan hasil. Ini demi kota Salatiga yang bermartabat,"jelas Syukri.

Sementara itu, Ketua Umum HMI Cabang Salatiga, Ahmad Najmi  mengatakan,  bahwa dari HMI Cabang Salatiga, mempunyai pandangan jika berbicara mengenai Kota Salatiga yang Smart adalah suatu bahasan yang berat layaknya kewajiban seorang Humas Setda. Namun, target dari Kota Salatiga, kedepan ialah untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dalam berbagai sector, yakni kesehatan, pasokan air bersih yang mencukupi, penambahan investor asing, pendidikan yang maju, serta pelayanan publik yang baik dan cepat.

"Hal ini adalah kewajiban kita sebagai anak muda untuk mendorong dan membantu pemerintah melalui ide gagasan dari para aktifis dan gerakan mahasiswa. Untuk itu melalui system yang baik akan menciptakan kondisi dimana Salatiga akan menjadi kota yang Smart sesuai visi dari pemerintah yang dicanangkan," terangnya.

Maka pemikiran lain pun kian memperkaya diskursus yang diikuti lebih dari 45 peserta yang hadir.

Sementara menurut Norman Hidayat selaku Ketua Umum IMM Salatiga, menyampaikan, dengan adanya forum ini adalah hal yang penting, akan tetapi lebih penting lagi jika kemudian dilanjutkan dengan sebuah aksi nyata dari para aktifis mahasiswa.

Harapan saya adalah Cipayung Plus menjadi motor gerakan untuk kepentingan rakyat, kepentingan kaum yang dibawah, bukan kaum berkuasa dan berkepentingan sesaat, dan banyak ketimpangan sosial yang terjadi yang masih tidak kita ketahui,"ungkapnya.

"Menurut saya pribadi, saya lebih setuju dengan adanya konsep untuk memandirikan ekonomi masyarakat melalui sektor agraris atau ekonomi kerakyatan,"kata Norman.

Dari pemikiran gagasan yang telah disampaikan dalam kegiatan tersebut,  para pembicara pun juga setuju akan perlunya sebuah gerakan dan rumusan yang ditawarkan kepada pemerintah sehingga terdapat gerakan yang relevan di tahun 2020.

Diskusi yang berakhir pun menghasilkan berbagai catatan untuk dikembangkan sebagai follow up aksi nyata kedepannya.(M.Nur)

Iklan