Iklan

Iklan

,

Iklan

Kunjungi Pasar Johar dan Kota Lama, Jokowi: Pedagang Harus Jaga Kebersihan, Jangan becek - jangan bau

Redaksi
Senin, 30 Desember 2019, 18:11 WIB Last Updated 2019-12-30T11:11:41Z
Semarang,harian7.com - Dengan didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Wali Kota Semarang Hendar Prihadi, Presiden RI H. Ir Joko Widodo tinjau rehabilitasi Pasar Johar dan Revitalisasi Kota Lama, di Semarang, Jawa Tengah, Senin (30/12/2019) pagi. Jokowi tiba di Pasar Johar sekitar pukul 09.30 WIB.

Saat meninjau lokasi, Jokowi melihat langsung pilar pilar Pasar Johar yang berbentuk payung dan atapnya dilengkapi dengan ventilasi.

“Yang paling penting pedagang bisa segera masuk ke Pasar Johar meskipun saya tahu losnya belum cukup sehingga nanti yang di sebelah selatan itu akan dikerjakan lagi oleh Kementerian PU,” kata  Jokowi kepada wartawan disela peninjauan Revitalisasi Kota Lama, Semarang, Senin (30/12/2019).

Jokowi berharap kepada para pedagang yang masuk, nantinya harus menjaga kebersihan, kerapian. “Jangan becek, jangan bau,” tuturnya.

Selanjutnya, seusai meninjau rehabilitasi Pasar Johar, Jokowi beserta rombongan langsung menuju Alun-Alun Kota Semarang. Dengan mengendarai sepeda, Jokowi didampingi Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Menlu Retno Marsudi, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menuju ke kawasan Kota Lama yang sudah dua tahun ini dilakukan revitalisasi.

 “Sekarang barangnya sudah jadi, yang paling penting jadi ini ada aktivitas. Ada isian yang baik terutama yang berkaitan dengan apa, ekonomi kreatif, industri kreatif yang ada di kota Semarang dan Jawa Tengah pada umumnya,” kata Jokowi .

Lebih lanjut, Jokowi berharap ke depan Kota Lama akan menjadi sebuah creative hub bagi Jawa Tengah, karena hampir 20 hektar luasnya. “Ini sudah direstorasi dengan baik, saya rasa bisa menjadi icon Semarang, icon Jawa Tengah yang baru, dan bisa menarik wisatawan,” ucapnya.

Ia mengingatkan, bahwa Kota Lama Semarang sudah ditetapkan menjadi warisan budaya oleh UNESCO. Karena itu, harus terus dijaga.

“Tinggal isian harian harus diisi dengan kegiatan-kegiatan seni budaya, mungkin di sini galeri, resto dihidupkan, sehingga juga mengangkat pertumbuhan ekonomi Kota Semarang maupun Jawa Tengah,”pungkasnya. (Fri/Setkab)

Iklan