Iklan

Iklan

,

Iklan

 


Kunker DPRD Salatiga ke Manado, Intinya Belajar Destinasi Pariwisata dan Bagaimana Pengelolaannya

Redaksi
Selasa, 19 November 2019, 20:57 WIB Last Updated 2019-11-19T13:57:41Z
SALATIGA , harian7.com - Kota Salatiga itu sangat perlu adanya penguatan bidang pariwisata. Selain itu, bagaimana dapat membuat destinasi-destinasi baru terkait dengan bidang pariwisata. Dari dasar itulah, DPRD Kota Salatiga perlu belajar dengan kabupaten/kota yang telah berhasil menciptakan destinasi-destinasi pariwisata ini, yang dapat menghasilkan pendapatan. Demikian ditegaskan Dance Ishak Palit MSi, Ketua DPRD Kota Salatiga Dance Ishak Palit MSi kepada harian7.com, Selasa (19/11/2019).

"Kita kunjungan kerja ke Manado ini, intinya untuk belajar tentang penciptaan destinasi wisata maupun bagaimana pengelolaannya. Di Manado itu, kenaikan pendapatan khususnya dari bidang pariwisata dalam dua tahun terakhir meningkat dratis. Ini yang menjadi ketertarikan kami. Di Salatiga sendiri, tidak punya tempat wisata alam, dan rata-rata destinasi wisata buatan," jelas Dance, yang juga politisi PDI Perjuangan.

Ditambahkan, bahwa dalam lima hari itu, DPRD dengan dinas terkait maupun sejumlah wartawan melakukan kunjungan di tiga tempat, yaitu Kota Manado, Kota Bitung dan Kabupaten Minahasa. Di tiga daerah tersebut, bidang pariwisatanya begitu cepat berkembang.

Selain kunjungan kerja tersebut, DPRD Kota Salatiga secara marathon menggelar rapat-rapat. Diantaranya, rapat panitia khusus (pansus). Dan ini pun sudah direncanaka , sehingga dalam kunker tersebut, pulangnya dapat membawa hasil positif. Salah satunya, pembahasan Rencana Peraturan Daerah (Raperda).

"Bahkan kita juga belajar bagaimana pengembangan destinasi wisata itu hubungannya dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) nya. Pasalnya, selama ini RTRW di Kota Salatiga ini "tersandera". Padahal diskresi dari pemerintah pusat itu sudah jelas," ujarnya.

Terkait dengan rapat Pansus yang dilakukan, ada sebanyak 15 pansus yang harus dilaksanakan dan harus dikejar. Selain itu, melaksanakan rapat badan anggaran (Banggar) yang membahas rencana anggaran APBD 2020. Dengan agenda yang padat ini, maka untuk kunjungan kerja (kunker) lebih baik berangkat bareng karena sekalian diisi agenda rapat-rapat.

"Jadi, boleh dikatakan bahwa kunker itu hanya strategi dan sudah sesuai dengan regulasi yang ada. Jadi, kita ke Manado itu bukan hanya sekedar "jeng-jeng" belaka. Selama menginap di hotel, tidak terus santai-santai. Namun, tetap menggelar rapat," tandasnya. (Heru Santoso).

Editor: M.Nur

Iklan