Iklan

Iklan

,

Iklan

 


Benda-benda Cagar Budaya Dipamerkan di Museum Pandanaran

Redaksi
Selasa, 22 Oktober 2019, 22:26 WIB Last Updated 2019-10-22T18:19:26Z

UNGARAN, harian7.com - Pameran Cagar Budaya dibuka secara umum di Museum Pandanaran, Desa Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Selasa (22/10/2019). Pembukaan pameran dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang Sukaton dengan didampingi Camat Tuntang Lalu Muhammad Maladi.

Benda cagar budaya yang dipamerkan di gedung Museum Pandanaran diantaranya Arca Durga Mahesa Suramardini dengan tinggi 79 cm. Lalu, Arca Siwa, Ganesha, Durga, gelang, lampu, genta, tempat pakinangan, Arca Nara Tsima. Selain itu, dipamerkan pula fragmen bata, aneka batuan (batu candi, kemuncak candi), Yoni, potongan kaki arca, mata uang kuno sebanyak 67 keping, nandi, artefak motif ukir bunga pada batu andesit serta aneka keris. Bahkan di pelataran museum dipamerkan ratusan batu kuno yang ditemukan di wilayah Kabupaten Semarang.

Kabid Kebudayaan Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, Adi Prasetyo mengatakan, bahwa pameran ini dibuka selama tiga hari mulai hari ini Selasa (22/10/2019) hingga Kamis (24/10/2019) mendatang. Dalam pameran ini, benda-benda cagar budaya yang ditemukan di wilayah Kabupaten Semarang seperti batu-batuan candi pada abad 8, uang kuno, keris, batu Yoni maupun aneka arca.

"Kita disini akan mengundang anak-anak sekolah mulai dari SD, SMP hingga SLTA di kabupaten ini untuk melihat benda cagar budaya yang ditemukan di wilayah Kabupaten Semarang. Benda-benda jelas dilindungi. Rencananya, pameran seperti ini akan kita gelar secara rutin dengan memgambil tempat di Museum Pandanaran ini" jelas Adi Prasetyo kepada harian7.com, Selasa (22/10/2019).

Benda-benda cagar budaya ini ditemukan menyebar di wilayah Kabupaten Semarang dan harus benar-benar dirawat. Pasalnya, benar cagar budaya ini tidak bisa dibuat dan merupakan peninggalan jaman dulu bahkan purba kala.
 Adi Prasetyo, Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang.

Sementara, beberapa pengunjung mengaku senang melihat pameran benda cagar budaya ini. Hanya saja, benda-benda tersebut masih nampak kurang terawat. Seperti batu-batu candi itu, harusnya dibersihkan lebih dulu sehingga akan lebih menarik perhatian. Selain itu, penataan atau tata letak belum maksimal.

"Misalkan saja, batu-batu yang berada di depan itu lebih ditata kan akan lebih bagus. Kalau begitu, sepertinya barang yang kurang akan penataan. Selain itu, untuk publikasi pameran ini dinilainya sangat minim. Harusnya, museum ini benar-benar difungsikan," ujar Bu Mien, salah seorang pengunjung pameran asal Bawen, Kabupaten Semarang. (Heru Santoso).

Iklan