Iklan

Iklan

,

Iklan

 


Gelar Simulasi Vehicle Accident Rescue ( VAR ), Basarnas Pilih Kecelakaan Karambol

Redaksi
Rabu, 11 September 2019, 21:01 WIB Last Updated 2019-09-11T14:01:18Z
Semarang,harian7.com - Badan Pencarian Dan Pertolongan ( Basarnas ) Semarang menggelar pelatihan Vehicle Accident Rescue ( VAR ) sejak Senin ( 8/9/19 ) hingga Kamis ( 11/9/19 ). Puncak dari pelatihan 4 hari tersebut adalah simulasi lapangan yang digelar di Mess Kantor Basarnas Jln. Anyar Gondoriyo Semarang, pada Rabu ( 10/9/19 ).

Simulasi ini berlangsung cukup dramatis. Dengan mengusung skenario kecelakan karambol yang melibatkan 3 mobil 1 sepeda motor dengan melibatkan 6 orang korban, 1 diantaranya meninggal dunia dan 5 orang lainnya mengalami cedera dan terjebak di dalam mobil.

Menurut Aris Sofingi, Kepala Basarnas Semarang saat ditemui di lokasi pelatihan, simulasi ini diadakan untuk lebih meningkatkan respon time para rescuer terhadap kasus kecelakaan khusus yang memang membutuhkan penanganan dan peralatan yg khusus.

"Tujuan dari simulasi VAR ini yang pertama menguji SOP penanganan terhadap korban kecelakaan dengan penanganan khusus. Yang kedua untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan rescuer kami dalam melaksanakan operasi pencarian dan pertolongan evakuasi korban kecelakaan dengan penanganan khusus," ungkap Aris kepada awak media.

Aris  menambahkan bahwa tujuan simulasi ini juga untuk memantapkan koordinasi dan kerjasama antara pejabat-pejabat pengendali operasi dan pejabat pelaksana operasi di lapangan.

"Dalam penangan kasus kecelakaan khusus tidak bisa ditangani oleh instansi-instansi yang lain karena membutuhkan penanganan, SOP dan peralatan yang khusus," imbuh Aris.

Simulasi kali ini diikuti oleh seluruh personil Basarnas yang ada di Jawa Tengah seperti Semarang, Cilacap, Jepara, Solo maupun Wonosobo dengan dilengkapi oleh peralatan ekstrikasi berupa combi tool, ramjack, cutter dan lain sebagainya serta juga peralatan medis.

"Kami berharap seluruh rescuer yang mengikuti latihan VAR ini mempunyai kesamaan pola pikir dan pola tindak di setiap penanganan korban kecelakaan dengan penanganan khusus." tutup Aris.(Fera Marita)

Iklan