"Harapannya, Forkommas Jateng ini akan semakin maju dan kami nantikan kontribusi untuk masyarakat Jateng. Selain menjadi media diskusi dan mencari solusi dan menjadi forum perumusan ketahanan bela negara. Radikalisme maupun intoleransi menjadikan kita prihatin akan banyaknya anak muda yang masih bergabung. Ini yang menjadi perhatian tersendiri baik masyarakat, pemerintah daerah maupun lembaga atau ormas," jelas Suwondo.
Ketua Forkommas RI Jateng, Adi Siswanto Wisnu Nugroho SPd menyatakan, bahwa Forkommas ini ada sejak tahun 2013 lalu. Dan sekarang ini sifatnya mensolidkan lembaga saja. Karena, didalamnya yang terlibat itu dari berbagai elemen masyarakat.
"Intinya, kami ini hadir di Jateng ingin menciptakan situasi yang kondusif di Jawa Tengah ini bersama cabang-cabang di kabupayen/kota. Forkommas ini merupakan. Juga agen perubahan, pembangunan serta siap untuk pemberdayaan masyarakat. Dan, fokus dari Forkommas ini diantaranya sebagai pemersatu masyarakat, perekat komunitas maupun sebagai koordinatif akan berbagai program kegiatan. Dan, kami ini merupakan organisasi lintas partai politik, lintas agama. Yang jelas, kami tidak akan berbau politik," jelas Adi Siswanto WN didampingi Ketua Bidang Humas Poltak Sinaga kepada harian7.com, Jumat (20/9/2019).
Sementara, Walikota Salatiga H Yuliyanto SE MM yang didaulat menjadi Dewan Penasehat Forkommas Jateng menyatakan, bahwa Forkommas Jateng ini hendaknya dapat menjadi contoh lembaga/ormas lain yang didalamnya ini adalah lintas agama dan lintas ormas.
"Saya mengapresiasi "kembalinya" Forkommas ini. Dan jangan sampai hanya organisasi papan nama saja. Harapan kami, Forkommas ini benar-benar organisasi yang kuat dan benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat di Jawa Tengah ini. Serta Forkommas dapat mengimplementasikannya pada masyarakat," tandasnya.
Kepengurusan DPD Forkommas RI Jateng ini periode 2019-2023, sebagai Ketua Umum Adi Siswanto Wisnu Nugroho SPd, Sekretaris H Slamet Widodo ST. Pengurus ini dilengkapi dengan beberapa wakilmketia maupun ketua-ketua bidang.
Bahkan didalamnya ada nama "dalang kondang" Ki Joko Edan. Dewan Penasehat selain Walikota Salatiga H Yuliyanto SE MM, ada nama Go Sho Hien, keduanya dari Kota Salatiga. Usai pelantikan pengurus, dilanjut dengan agenda Seminar terkait dengan radikalisme dan intoleransi. (Heru Santoso).
