Iklan

Iklan

,

Iklan

 


Konflik Panas SMP N 1 Salatiga Berakhir Damai, Teddy : Sudah Seharusnya Persoalan Internal Diselesaikan Secara Internal

Redaksi
Selasa, 27 Agustus 2019, 02:58 WIB Last Updated 2019-08-26T19:58:58Z
Salatiga,harian7.com - Konflik internal antara Kepala Sekolah dan siswa SMP Negeri 1 Salatiga yang baru- baru ini sempat memanas di media sosial akhirnya berujung damai.

Meski sempat terjadi perbincangan yang sedikit tegang, konflik antara Kepala Sekolah  dengan pihak siswa SMPN 1 Salatiga berakhir dengan damai setelah di mediasi oleh  Ketua DPRD Salatiga, M. Teddy Sulistio,S.E, di sekolahan setempat yang beralamatkan di  Jalan Kartini No. 17 Sidorejo Lor Kota Salatiga, Senin (26/8/2019) kemarin.

Selain Teddy, mediasi juga di hadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga, Yuni Ambarwati, SH dan  Komite sekolah serta beberapa perwakilan orang tua siswa.

Ketua Komite SMP Negeri 1 Salatiga, Giman mengungkapkan,  SMP N 1 saat ini tidak bisa dikatakan sebagai sekolah ramah anak dikarenakan ada tindakan bullying serta kata-kata kasar yang di lontarkan oleh Kepala Sekolah terhadap anak didik.

"Muncul banyak keresahan pada anak-anak yang dapat dilihat dari status WA mereka seperti anak setan, anak menuju setan, anak zonasi dan lain-lain,"katanya.

Bahkan siswa langsung DM ( Direct Message - red) kepada walikota Salatiga. Ada juga video ungkapan kekecewaan anak - anak sambil menangis yang tidak ditanggapi oleh pihak sekolah.

"Corat-coret di lingkungan sekolah terkait masalah ini. Adanya anak-anak yang dimarahi dengan kata-kata kasar oleh kepala sekolah hanya karena terlambat sholat dhuha,"ungkap Giman.

Giman menambahkan,"Persoalan-persoalan tersebut muncul sebagai bentuk kekecewaan dan ketidaknyamanan anak terhadap sekolah,"tuturnya.

Sementara itu, tak hanya orang tua siswa/komite sekolah saja yang kesal atas ulah arogansi kepala sekolah tersebut. Melainkan beberapa perwakilan guru SMP N 1 Salatiga juga mengunkapkan  kekecewaan mereka atas perilaku kepala sekolah.

"Kepala sekolah sering memakai kata-kata kasar jika memarahi anak didik," ungkap Sony Kurniawan, Guru Prakarya.

Ungkapan senada juga disampaikan oleh Tugini Setiadi, Guru Olah Raga. Ia menyebutkan jika  SMP N 1 saat ini sudah tidak kondusif.

"Guru-guru resah karena banyak kebijakan yang tidak sesuai. Kepala sekolah juga sering menegur guru dan murid dengan kata-kata yang tidak bijak,"tuturnya.

Menanggapi persoalan tersebut, Teddy Sulistio mengatakan, bahwa sudah seharusnya persoalan internal sekolah harus diselesaikan secara internal dan tidak perlu dibawa ke ranah publik apalagi di gembar-gemborkan ke media sosial.

"Dunia pendidikan itu adalah dunia yang sangat komplek karena berkaitan dengan mendidik berbagai karakter anak. Karena itulah dunia pendidikan itu sangat mulia,"ungkapnya.

Karena itu, lanjut Teddy, sebaiknya saling bersatu, duduk bersama antara kepala sekolah, komite, orang tua untuk menyelesaikan segala konflik yang ada. Karena bagaimanapun kehormatan kepala sekolah juga harus tetap di jaga.

"Kepala sekolahnya juga harus bijak dong,  emosinya agak dikurangi. Nggak usah marah-marah sama anak-anak. Karena SMP 1 ini adalah mercu suar pendidikan di Salatiga, jadi marilah dijaga sama-sama,"terang Teddy.

Setelah melalui mediasi akhirnya dinyatakan bahwa masalah yang ada telah terselesaikan. Semua masalah harus selesai sebelum matahari terbenam karena esok matahari  akan menghasilkan masalah yang baru.

"Guru-guru juga jangan terlalu merasa sebagai yang ter segalanya, karena terlalu lama di civitas akademika dengan prestasi terbaik itu terkadang hadirnya suasana yang baru mengganggu kenyamanan," jelas Teddy.

Untuk rolling Kepala Sekolah adalah wilayahnya dinas pendidikan, masih kata Teddy, semua itu kan untuk pemerataan. Jadi hari ini masalah sudah selesai.

"Kepala sekolah sudah minta maaf, tapi kehormatannya harus dikembalikan. Karena seorang pemimpin tanpa kehormatan ya bagaimana dia akan memberi komando,"pungkas Teddy.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga, Yuni Ambarwati juga menegaskan bahwa segala permasalahan di SMP N 1 sudah terselesaikan dengan damai.
"Permasalahan sudah damai, tidak ada lagi konflik internal,"tegasnya.

Kepala Sekolah SMP N 1, Hariyati, S.pd,M.pd mengatakan,"Bahwa semua ini adalah sebuah titik balik buat dirinya agar kedepannya menjadi lebih baik sehingga SMP 1 tetap maju seperti saat ini,"ucapnya.(M.Nur/Fer)

Iklan