Iklan

Iklan

,

Iklan

"Kelas Inspirasi" SMP Kristen Lentera, Hadirkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kasat Binmas Polres Semarang Sebagai Nara Sumber

Redaksi
Kamis, 29 Agustus 2019, 20:29 WIB Last Updated 2019-08-29T13:29:16Z
AMBARAWA, harian7.com - Pergunakanlah media sosial (medsos), gawai maupun gadget itu untuk mendukung dalam belajar anak-anak. Bahkan, saat menggunakan itu harus ingat waktu. Pasalnya, apabila anak-anak sudah kecanduan akan berpengaruh dengan masalah kesehatan. Demikian ditegaskan Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Semarang Sukaton Puryono Priyatno SH MM, saat pemaparan materi dalam kegiatan Pendidikan Karakter Kelas Inspirasi, di SMP Kristen Lentera Ambarawa, Kabupaten Semarang, Kamis (29/8/2019).


"Anak-anak saat menggunakan gawai atau gadget bahkan medsos harus tahu waktu. Jika sudah sampai kecanduan akan mengganggu kesehatan. Selain itu, pengaruh kuat pada belajar siswa itu sendiri," kata Sukaton.


Ditambahkan, salah satu cara untuk mengurangi kecanduan gadget atau gawai, dapat dimulai dengan intensifnya membaca. Anak-anak harus sering berkunjung ke perpustakaan sekolah untuk lebih sering membaca. Dari sini, lebih banyak membaca akan membuka cakrawala dunia yang lebih luas.


Selain itu, saat di sekolah juga dapat mengikuti ekstra kurikuler. Bahkan kegiatan lain yang mendukung pembelajaran, karena jika anak-anak sudah berada di rumah maka sudah menjadi tanggungjawab orangtua. Sehingga, (mungkin) dari segi pengawasan berkurang dibandingkan saat jam pelajaran sekolah.
"Disini, peran guru dituntut harus bisa berinovasi untuk membuat anak didik penuh konsentrasi dan bagaimana guru menjadikan anak didik tidak menjadi ngantuk. Guru di dalam kelas itu harus berperan dalam dua faktor, yaitu sebagai aktor dan artis," jelas Sukaton lebih lanjut.


Sementara itu, Nara sumber lain yaitu Kasat Binmas Polres Semarang AKP Kristyastuti Handayani SH, memaparkan materi dengan topik "jadilah yang terbaik dan bermanfaat bagi sesama". Dari sini, apapun kondisi dan keadaannya bukan menjadi penghalang dalam meraih mimpi anak-anak.


"Untuk meraih "mimpi" itu tidak semudah "membalikkan telapak tangan". Sekecil apapun waktu yang ada harus dimanfaatkan dengan baik dan benar. Dan yang penting pergunakanlah gadget atau medsos dengan baik pula. Pasalnya,  medsos itu mudah didapatkan akan hal baik dan buruk," ujar mantan Kasat Binmas Polres Salatiga.


Dari paparan materi tersebut, akan memberikan rekomendasi kelas inspirasi ini, diantaranya anak-anak harus semakin bersemangat dalam belajar. Fokus dalam tujuan  dan ingat selalu berdoa. Selain itu jaga pergaulan positif dan harus disiplin waktu, patuh kepada kedua orangtua dan guru. Serta terpenting tidak melanggar peraturan.


Usai dua nara sumber memaparkan materinya itu, dibuka dengan dialog dan tanya jawab. Dari sesi ini, muncul dua pertanyaan dari siswa. Kedua pertanyaan itu adalah apa yang menjadi inspirasi dari Bapak Katon mau bekerja menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Kedua adalah apakah Ibu Kristyastuti Handayani pernah mengalami titik terendah dalam bekerja.


Acara Pendidikan Karakter Kelas Inspirasi ini di moderatori langsung Kepala SMP Kristen Lentera Ambarawa Fera Tristiyanti SSi selain dan dipandu oleh pembawa cara Netaniel Ocvelien Marie SS (Wali Kelas VII.B) dan menghadirkan dua nara sumber dari Pemkab Semarang dan Polres Semarang. Diikuti sebanyak 154 anak mulai dari Kelas VII, VIII dan IX. Kemudian, pengurus Yayasan Lentera Edukasi, Komite Sekolah serta Ketua Paguyuban Orangtua Siswa. Acara yang dimulai pukul 08.00 wib, diakhiri pukul 11.00 wib. Sebelum nara sumber meninggalkan SMP Kristen Lentera, didaulat untuk berfoto bersama dengan anak-anak maupun paguyuban orangtua. (Heru Santoso).

Iklan