Menurut keterangan Haryanto (35) tetangga korban mengatakan, saat melintas didepan rumah korban, ia melihat kepulan asap dari dalam rumah milik Sholeh, yang dalam keadaan kosong, karena ditinggal ke ladang dan anak-anaknya sekolah.
"Sholeh dan Istrinya sejak pagi sudah berangkat aktifitas di ladang sebagai petani, sedangkan anak anaknya berangkat sekolah sehingga ketika kejadian kondisi rumah kosong,"katanya.
"Saya berteriak minta tolong kepada warga sekitar, lalu warga berdatangan bersama sama dan berupaya memadamkan api secara manual. Sekitar 30 menit api baru bisa dipadamkan,"jelas Haryanto.
Kapolsek Kajoran IPTU Edy Suryono mengatakan, anggota kami mendapatkan laporan dari warga yang menyebutkan terjadi kebakaran rumah. Mendapati laporan masyarakat, tiga personil langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melaksanakan olah TKP serta mengumpulkan keterangan dari beberapa warga yang mengetahui kejadian awal.
"Dari hasil Olah Tempat Kejadian (TKP) jika rumah berukuran 9X7 meter, dengan tiang bahan kayu atap genting mengalami kebakaran dibagian penyangga dan dinding ruang tengah. Dugaan api disebabkan adanya konsleting listrik diinstalasi terminal yang berada di penyangga rumah berlebihan," katanya melalui releasenya kepada harian7.com, Minggu (4/8/2019).
Video Bang Harju Pantau Proyek Lapangan Pancasila Salatiga. "Mengajak Masyarakat Untuk Mengawasi Agar Mutu Bangunan Kokoh.
Sementara itu, agar peristiwa serupa tidak kembali terjadi, Bhabinkamtibmas Desa setempat AIPTU Praptiyo memberikan himbauan kepada warga agar lebih berhati hati dengan arus listrik.
"Agar tidak kembali terulang, maka pakailah terminal listrik sesuai aturan dari PLN.Jangan sampai penggunaan berlebihan dan bilamana tidak terpakai alangkah baiknya saluran di stop kontak untuk di cabut,sehingga mencegah terjadinya konsleting akibatkan kebakaran,"pungkasnya. (Ady Prasetyo)
