Iklan

Iklan

,

Iklan

Sekber Aktifis Depok Kecam LSM Pendidikan, Lantaran Diduga Kerap "Gendruwoni" Kepala Sekolah

Redaksi
Rabu, 31 Juli 2019, 03:53 WIB Last Updated 2019-07-30T20:55:10Z
DEPOK,harian7.com - Aliansi Sekber Aktivis Depok (SAD) Kota Depok mengecam keras LSM pendidikan yang mencoba mengambil keuntungan dengan mengkriminalisasi seluruh kepala sekolah di Depok dengan mengangkat isue pungli hal tersebut di ungkapkan koordinator aksi Hersong ketika memberikan orasi di depan kantor Pengadilan Depok.


"Kami hari ini datang ke pengadilan ingin memberikan dukungan kepada para kepala sekolah yang telah di kriminalisasi oleh oknum LSM Pendidikan," jelasnya,Selasa (30/07/2019).


Kecaman tersebut tentu bukan tanpa alasan karena menurutnya oknum lsm pendidikan tersebut mencari makan di sekolah tetapi kerab mencari-cari masalah di sekolah.


"Oknum-oknum lsm seperti ini harus kita hajar karena mereka cari makan di sekolah buang air besar juga di sekolah dan saya berharap minggu depan masalah ini harus sudah selesai karena anak-anak kita terganggu dengan adanya permasalahan yang tidak jelas," tegasnya


Menurut Hersong dirinya akan mencoba mencari tau apa motif dari LSM Pendidikan yang mencoba melakukan kriminalisasi terhadap seluruh kepala sekolah.


"Saya akan mencoba mencari tau apa masalahnya kenapa hanya satu LSM tetapi bisa memporak porandakan dunia pendidikan di kota depok," katanya.


Lebih lanjut Hersong meminta kepada pihak pengadilan agar dapat memutuskan kasus ini dengan bijaksana.


"Kami meminta agar pengadilan dapat lebih arif lagi jangan sampai kedepannya ada lagi lsm-lsm yang tidak jelas menimpa para guru dan kepala sekolah di kota depok," katanya.


Sementara itu Kepala Sekolah SMAN 4 Kota Depok Umar mengatakan bahwa kepala sekolah merupakan ujung tombak dari pengelolaan di dunia pendidikan jadi bagaimana sekolah tersebut dapat maju dan mempunyai prestasi daya saing baik sekolah yang di kota depok maupun yang di luar kota depok itu semua ada di pundak kepala sekolah.

Kaitannya dengan tuduhan LSM Pendidikan yang di alamatkan kepada para kepala sekolah pihaknya mengatakan bahwa sumbangan di tiap-tiap sekolah itu berbeda-beda tergantung dari kebutuhan masing-masing sekolah.


"Kami di SMAN 4 itu sumbangan hanya Rp 250 ribu kenapa di SMAN 1 itu mencapai Rp 400 karena kebutuhannya berbeda," katanya.


Di katakan bahwa untuk menunjang proses belajar mengajar dikatakan bahwa alokasi dana BOS itu per siswa Rp 4 juta baru dapat berjalan normal.


"Uang itu di pergunakan untuk keperluan sekolah untuk guru honor ,bayar ob, uang kebersihan,bayar satpam di tempat kami saja bayar listrik sampai Rp 30 juta dan seharusnya sekolah itu pakai ac karena depok itu panas kalau ada siswa belajar kipas-kipas itu sudah menggangu konsentrasi anak belum lagi bayar wifi," jelasnya.


"Masyarakat jua harus tau bahwa saat ini dana BOS yang di terima pihak sekolah itu sebesar Rp 1.4 juta tidak ada tambahan baik dari Pemkot Depok maupun Propinsi, kalau dulu kita dapat tambahan dari propinsi itu Rp 700 ribu tapi sekarang tidak lagi," tandasnya.(*)

Laporan : Yopi
Kontributor harian7.com Kota Depok

Iklan