Iklan

Iklan

,

Iklan

Manfaatkan Potensi Tersembunyi Eceng Gondok, Di Olah Untuk Pakan Ternak

Redaksi
Senin, 01 Juli 2019, 01:04 WIB Last Updated 2019-06-30T18:04:35Z
Ungaran,harian7.com - Para pemuda kelompok tani di Desa Kadirejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang melakukan inovasi mengubah eceng gondok menjadi pupuk kompos dan silase (pakan ternak). Uji coba inovasi itu dimulai Sabtu (29/6/2019) kemarin di desa setempat dengan didampingi perwakilan Fakultas Pertanian UNS Solo.

Kepala Desa Kadirejo Riyadi mengatakan, tanaman eceng gondok selama ini menjadi gulma atau pengganggu di sekitar Rawapening. Setiap hari pemerintah dengan alat berat membersihkan tanaman itu di Rawapening namun tidak habis-habis.

"Kami berfikir bagaiman eceng gondok itu bisa dimanfaatkan. Maka pemuda di desa,  kami gerakkan untuk memberdayakan eceng gondok untuk berdaya guna dan berhasil guna. Kami bekerja sama dengan Kemenristek Dikti, Fakultas Pertanian UNS, Forum Tani Muda Jateng (FTMJ), Karang Taruna Kabupaten Semarang, dan kelompok tani di desa kami," katanya.

Menurut Riyadi, eceng gondok yang  diambil dari Rawapening itu tidak usah membeli. Sebab dari pihak Rawapening pun kebingungan bagaimana membuang eceng gondok itu. Paling-paling hanya mengganti uang transport untuk mengangkut eceng gondok itu ke Desa Kadirejo dari Rawapening di Kecamatan Banyubiru.

Sementara itu Mercy Bientri dari Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian UNS yang mendampingi para pemuda itu mengatakan, eceng gondok bisa dibuat pupuk kompos dan pakan ternak hijau yang telah diawetkan (silase). Untuk membuat pupuk kompos, eceng gondok kemudian dirajang. Setelah itu dilakukan fermentasi dengan menambahkan zat tertentu pembuat kompos yang dijual bebas di toko pertanian. Setelah ditutup rapat dengan terpal selama empat minggu, eceng gondok itu sudah bisa menjadi kompos.

"Kalau kompos ini, semua bagian tanaman eceng gondok bisa dimanfaatkan mulai akar, batang dan daun. Kalau pembuatan pakan ternak, hanya batang dan daun yang bisa dimanfaatkan," tandas dia.
Ditambahkan dia, untuk pembuatan pakan ternak berbahan dasar eceng gondok,    prosesnya eceng gondok dirajang terlebih dahulu, kemudian dikeringkan dan dianginkan, lalu dicampur larutan fermentasi, ditempatkan ke wadah kedap udara, dan disimpan selama tiga minggu untuk kemudian menjadi silase (pakan ternak hijau yang telah diawetkan).

Menurut Mercy, kelebihan silase ini si antaranya, nilai nutrisi lebih tinggi dari rumput biasa. Silase dapat disimpan dalam waktu yang lama dan dapat dibuat dalam jumlah besar. Selain itu bisa melunakkan  bagian rumput yang keras serta mendaya gunakan dari sisa limbah pertanian. Ada pun kompos bisa digunakan untuk pertanian dan sayuran organik.     

"Kami akan mendampingi para petani ini selama  empat bulan ke depan. Termasuk pengemasan kompos untuk menjadi produk siap pakai guna dikomersialkan. Harapannya bisa menambah pendapatan warga," ucapnya.(M.Nur/Rief)

Iklan