Iklan

Iklan

,

Iklan

 


Tragis, Seorang Pemuda Warga Bendo Gedangan Babak Belur Dikeroyok, Salah Satu Pelaku Anak Kades

Redaksi
Selasa, 11 Juni 2019, 21:22 WIB Last Updated 2019-06-11T16:40:47Z
Ungaran,harian7.com - Pandu Nirwana (20) seorang pemuda warga Dusun Bendo RT 03 RW 03 Desa Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, babak belur di keroyok, Senin (10/6/2019) dini hari kemarin. Akibatnya Pandu mengalami luka memar pada wajah (bibir) dan mata merah bengkak.


Saat di temui harian7.com Selasa (11/6/2019) pandu menuturkan, awal mula kejadian saat ia bersama teman-temannya sedang duduk bersama (Nongkrong). Saat itu pelaku berinisial WD yang di ketahui anak seorang kepala desa di Kabupaten Semarang mengendarai motor ugal-ugalan. Lalu ditegur oleh teman-teman. Mendengar teguran tersebut,  WD yang diduga dalam kondisi mabuk itu berhenti dan mengancam jika akan datang kembali dengan mengajak teman-temannya.


"Setelah sempat berhenti, WD pergi sembari mengancam, tunggu saya nanti kembali. Tak selang berapa lama WD kembali bersama rombongan kurang lebih 10 orang dan langsung mengeroyok teman saya bernama Joko. Melihat kondisi tersebut, saya keluar bermaksud untuk melerai, namun justru saya di pukul dan di injak-injak,"ungkap Pandu.


Lanjut Pandu, terkait persoalan tersebut kemarin sudah dimusyawarah dan dibuatkan surat perjanjian, namun hanya sebatas perjanjian saja.


"Kemarin sudah dibuatkan perjanjian oleh kakak WD yang anggota polisi berdinas di Polres Salatiga dan surat pernyataan damai tersebut di bawanya,"terangnya.


Pasca kejadian tersebut Pandu mengaku sering merasakan mual dan pusing serta muntah. "Karena badan terasa tidak enak, saya periksa ke RSUD Salatiga,"tuturnya.


Dan untuk persoalan ini, dari hasil musyawarah dan saran dari teman organisasi berencana akan lapor ke Polisi.


"Ia tadi saya di sarankan oleh ketua saya untuk lapor polisi jika tidak ada tanggung jawab yang jelas dari para pelaku. Selanjutnya persoalan ini saya serahkan kepada teman-teman organisasi dan kuasa hukumnya,"terangnya.


Terpisah, salah satu tokoh masyarakat yang juga mantan kepala desa Gedangan Muhamad Syafarudin saat di konfirmasi harian7.com membenarkan terkait peristiwa yang menimpa warganya.


"Ia benar mas, kejadian itu tidak bisa di tolelir. Para pelaku harus mempertanggung jawabkan perbuatannya,"tandasnya.


"Mendengar kejadian itu saya merasa geram, korban di pukul dan diinjak-injak. Diduga para pelaku ini dalam kondisi mabuk,"jelasnya.


Sementara dari informasi di himpun berdasarkan keterangan beberapa saksi menyebutkan, WD bersama teman-teman kurang lebih berjumlah 10 orang tersebut warga Desa Polobogo Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Dan untuk peristiwa pengroyokan tersebut terjadi di Dusun Bendo.


Hingga berita ini diturunkan, pihak para pelaku belum bisa di konfirmasi.


Presiden Direktur Lembaga Advokasi dan Perlindungan Konsumen (LAPK)  SIDAK Agus Subekti menuturkan, pihaknya sangat menyayangkan peristiwa pengroyokan tersebut. Terlebih para pelaku diduga dalam kondisi dibawah pengaruh minuman keras.


"Nanti rencananya tim divisi hukum kita akan mendampingi korban untuk melapor ke Polisi. Saat ini kita masih menunggu itikad baik dari para pelaku, meskipun sudah ada pernyataan damai namun menurut saya kurang pas. Apalagi saat ini korban mengeluhkan pusing dan muntah. Di kawatirkan ada luka dalam akibat pengeroyokan tersebut,"tandasnya. (M.Nur)

Iklan