Sebuah serangkaian budaya berupa kenduri selamatan, Besik atau pembersihan makam leluhur serta upacara ziarah kubur, dengan mendoakan roh yang telah meninggal di area makam.
Oleh masyarakat Jawa terutama Jawa Tengah, tradisi ini biasa dilaksanakan di setiap hari ke-10 bulan Rajab atau saat datangnya bulan Sya’ban (Ruwah - red Jawa).
Seperti yang di lakukan warga Dusun karang nongko , Desa Gedangan , Kecamatan Tuntang , Kabupaten Semarang , Jawa Tengah, menggelar tradisi Nyadran di Kali Odo Minggu (05/05/2019).
Hafid Yulian(27) Ketua Panitia disela -sela acara kepada Harian7.com menerangkan, bahwa Warga Dusun Karangnongko, Desa Gedangan melakukan Sadranan dengan cara unik dan menarik. Dimana Warga terlebih dahulu melakukan rangkaian kegiatan yang kemudian terpusat di lokasi Wisata Desa "Sumber Mas Kali Odo".
"Kegiatan Sadranan ini disamping sebagai bentuk melestarikan tradisi budaya leluhur yang sudah berlangsung puluhan tahun, juga sebagai strategi promosi Desa Wisata Sumber kali Odo,"Terangnya.
"Warga terlebih dahulu melakukan rangkaian kegiatan di antaranya : Kirab tumpengan dan Gunungan , tahlilan , rebutan tumpengan dan gunungan kemudian diakhiri pentas seni drumblack dan Dangdut serta padusan", Tambah Hafid.
Terpisah, Wakil Bupati Ngesti Nugraha SH MH menyampaikan apresiasinya atas kegiatan ini.
"Saya pribadi dan atas nama Pemerintah Daerah ikut mengayu bagyo , ikut senang atas kegiatan ini, warga bersyukur dengan adanya Kali Odo karena disaat kemarau 50 sampai dengan 100 Hektar persawahan bisa terairi,"Katanya.
" Sebagai bentuk nyata dukungan pengembangan destinasi wisata Kali Odo pemerintah kabupaten Semarang mengalokasikan nggaran 500 juta untuk meneruskan pembangunan akses jalan ke Sumber Mas Kali Odo, " imbuh Ngesti.
Hadir dalam acara tersebut wakil Bipati Semarang Ngesti Nugraha, SH MH , Anggota DPRD M. Nafis, Forkompincam Kecamtan Tuntang , Seluruh ketua Rt dan Rw Se Desa Gedangan , Tokoh pemuda dan Masyarakat Serta penggiat wisata. (Shodiq)
