Iklan

Iklan

,

Iklan

Puluhan Napi Rutan Salatiga Kerja Bhakti Bersihkan Masjid Jami Muttaqin Tuntang

Redaksi
Kamis, 28 Maret 2019, 02:45 WIB Last Updated 2019-03-27T19:45:17Z
UNGARAN, harian7.com - Puluhan narapidana (napi) Rutan Salatiga, mengikuti kegiatan kerja bhakti membersihkan taman di sekitar Masjid Jamii Muttaqin, Dukuh Petet, Desa Tuntang, Kabupaten Semarang maupun di sekitar Jalan Diponegoro Salatiga, Rabu (27/3/2019). Dalam kerja bhakti itu tidak kurang 26 napi mengikuti serta didampingi 14 orang petugas Rutan Salatiga. Bakti sosial ini dipimpin langsung Kepala Rutan Salatiga Hero Sulistiyono. Dan nampak hadir Kapolsek Tuntang AKP Susanto dan Kades Tuntang HM Nadhirin.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari bentuk bakti sosial yang merupakan wadah untuk menunjukkan kepedulian napi dengan lingkungan atau alam sekitar. Napi yang dilibatkan dalam acara ini adalah napi pilihan yang sudah menjalani setengah dari masa hukuman dan berkelakuan baik selama menjalani masa pidana didalam Rutan,” jelas Hero Sulistyono didampingi Humas Rutan Salatiga Nuryadi kepada harian7.com, Rabu (27/3/2019).

Ditambahkan, kegiatan juga merupakan apresiasi kepada warga binaan, bahwa mereka dapat keluar dari Rutan Salatiga dengan memberikan sumbangsih tenaga untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki jiwa sosial dan memberikan efek positif bagi masyarakat sekitar.

Sementara itu, Kasubsi Pengelolaan Rutan Salatiga, Sumarno mengatakan, bahwa kegiatan bhakti sosial ini tidak hanya sebagai euforia peringatan Hari Pemasyarakatan semata, namun bisa dilaksanakan secara rutin dalam setiap bulannya. Bahkan, berkesinambungan dapat membantu warga masyarakat diluar Rutan Salatiga.

“Yang jelas, napi itu bukan hanya sebagai orang yang tersesat karena jeratan kasus hukum, namun juga dapat memberikan manfaat bagi orang lain. Salah satunya dengan mengikuti kegiatan bhakti sosial ini,” tandas Sumarno.

Sedangkan, Kepala Desa (Kades) Tuntang HM Nadhirin menyatakan, pihaknya sangat memberikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan ini. Apa yang telah dilakukan para napi ini akan menimbulkan efek positif bagi masyarakat dan dapat menjadi contoh bahwa napi itu juga dapat melaksanakan kegiatan yang positif.

“Melalui kegiatan bhkati sosial ini, para napi nampak bukan sosok yang menyeramkan namun napi juga merupakan bagian dari masyarakat. Harapannya, setelah bebas dari jeratan hukum, napi itu dapat membaur bersama masyarakat,” ujarnya.

Beberapa warga Tuntang yang mengetahui ada kegiatan bhakti sosial dengan aksi bersih-bersih ini memberikan apresiasi terhadap para napi yang tidak canggung bergabung dengan masyarakat. Meski, masih belum bebas murni namun tetap dapat melaksanakan kegiatan diluar Rutan Salatiga dengan baik.

“Kami melihat dan menilai apa yang dilakukan Rutan Salatiga dalam bhakti sosial dengan melibatkan napi ini, patut diacungi jempol. Ini suatu langkah maju untuk tidak menjadikan napi itu sosok yang ‘terbuang’. Ini merupakan langkah menjadikan napi untuk siap kembali membaur dengan masyarakat pada saatnya bebas nantinya,” pungkas Much Damsuki (55) warga Tuntang. (Heru Santoso)

Iklan