Menurut keterangan Kasubag Humas Polres Semarang AKP Teguh Susilo Hadi saat di konfirmasi harian7.com Sabtu (11/8/2018) mengatakan, korban kali pertama di temukan oleh Mugi Rahayu (58) warga setempat.
"Korban kalipertama di temukan oleh Ibu Mugi Rahayu. Saat itu ia melihat sepeda motor korban masih terparkir diteras rumah. Selanjutnya Ibu Mugi Rahayu memanggil korban, karena tidak menjawab lalu masuk kerumah dan didapati korban sudah meninggal dalam keadaan gantung diri,"kata AKP Teguh.
Melihat kondisi tersebut, Mugi Rahayu lalu meminta bantuan warga lainya yang selanjutnya mayat korban di turunkan dan menghubungi Polsek Pabelan.
"Mendapati laporan masyarakat anggota Polsek Pabelan langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan memeriksa mayat korban,"jelas AKP Teguh.
Lanjut AKP Teguh, dari hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Pabelan Endang Sunarsi tidak titemukan adanya tanda tanda kekerasan dan korban dinyatakan tewas murni karena gantung diri.
"Setelah di lakukan pemeriksaan mayat korban diserahkan kepada pihak keluarga, karena sudah mengiklaskan dan tidak menghendaki untuk di lakukan otopsi,"pungkasnya.
Dari informasi di himpun, kedua orang tua korban saat kejadian tidak ada di tempat, karena ibu korban sedang bekerja di Malaysia menjadi seorang TKW. Sedangkan ayah korban yang keseharianya sebagai sopir truk, yang saat peristiwa gantung diri terjadi ia masih perjalanan menuju Aceh.
Sementara menurut keterangan sejumlah warga dan teman sekolahnya menyebutkan, korban diduga nekat gantung diri lantaran stres berat lantaran sang pujaan hatinya mendesak agar korban segera membeli motor Ninja.
Saat itu korban juga pernah meminta kepada ayahnya, namun karena ayahnya masih bekerja, maka korban diminta untuk bersabar.(M.Nur/Shodiq)
.jpeg)
