Iklan

Iklan

,

Iklan

Tersulut Emosi Puluhan Masa Mengamuk, Diduga Lantaran Jagonya Kalah di Pildes, 37 Orang Diperiksa Polisi

Redaksi
Sabtu, 11 Januari 2020, 22:33 WIB Last Updated 2020-01-11T15:35:13Z
Rumah warga rusak, akibat aksi brutal puluhan massa.
TEMANGGUNG,harian7.com - Tiga puluh tujuh warga Desa Kundisari ,Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, diamankan polisi lantaran diduga telah melakukan penganiayaan dan perusakan usai pelaksanaan Pilkades. Akibat aksi brutal tersebut, sedikitnya empat rumah rusak dan seorang warga terpaksa  harus dirawat di rumah sakit lantaran menjadi korban pelampisan emosi. Diduga aksi brutal tersebut dilakukan oleh para pendukung  calon kades yang kalah.

Menurut keterangan Kapolres Temanggung, AKBP Muhammad Ali mengatakan, hingga saat ini kepolisian masih terus mendalami kasus perusakkan dan penganiayaan di Desa Kundisari. Tigapuluh tujuh warga yang diamankan sampai Jumat, (10/1/2020),  siang masih diminta keterangan oleh Satreskrim.

"Ada tigapuluh tujuh orang yang diamankan dan diperiksa untuk mengetahui kronologis yang sebenarnya," kata Kapolres Temanggung, Jumat (10/1/2020) kemarin.
Salah seorang warga mengalami luka akibat aksi brutal.

Disampaikan Kapolres, perusakkan tersebut mengakibatkan setidaknya ada empat rumah warga mengalami kerusakkan dan seorang warga mengalami luka pada kepala dan harus mendapat perawatan di rumah sakit.

"Ketidakpuasan karena calon yang diusung kalah dalam pilkades memicu kemarahan pelaku. Mereka meluapkan kekesalan pada warga yang diduga mengusung calon yang menang, yang masih dalam satu dusun. Hal itupun dilakukan secara spontan sesaat setelah di pembacaan kades terpilih,sehingga alat yang digunakanpun seadanya,"terang Kapolres.

"Pelaksanaan dari pilkades ini sifatnya rahasia, sehingga tidak bisa mengetahui siapa memilih siapa dan dibilik dijamin menyalurkan aspirasi sesuai dengan hati nurani masing-masing, maka saat warga dalam memilih tidak bisa diintimidasi oleh warga lainnya,"ucapnya.


Dikatakan Kapolres, sampai sejauh ini kondisi di Temanggung secara umum kondusif. Polri telah menemui beberapa pihak dari tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk mendinginkan suasana di Desa Kondusif untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

"Pada masyarakat dihimbau agar tetap menjaga kodusifitas masing-masing, yang menang tidak jumowo dan yang kalah ikhlas menerima karena itu adalah pilihan masyarakat,"pesan Kapolres.

Sementara, seorang warga Desa Kundisari, Walbiah mengatakan peristiwa terjadi Kamis, (9/1/2020), malam sekitar pukul 22.00 wib saat itu suaminya, Rohim sedang istirahat di rumah. Hingga kemudian ada sejumlah warga datang dan menganiaya.

"Suami saya luka dibagian kepala dan iga, kini dirawat di rumah sakit," katanya.

Warga lainnya, Hamid Hasanudin mengatakan Jika orang tuanya, Makmun sedang istirahat saat warga datang mencarinya dan lalu melempari rumahnya dengan batu, hingga membuat  tiga kaca jendela rumah rusak.

"Rumah yang rusak antara lain milik Makmun, Dian, Tari dan Rohim.Karena rohim terluka makanya dibawa ke rumah sakit," katanya.

"Dugaan kuat mereka berbuat itu sebagai imbas pilkades, mereka dikubu yang kalah,"terangnya.

Karena  Khabib Fauzi mendapat suara terbanyak yakni seribu tujuhratus tujuh(1707) mengalahkan Siswanto yang  memperoleh suara seribu enamratus delapanpuluh tujuh(1687) dan Ariyadi dengan perolehan suara empatpuluh sembilan(49), otomatis Khabiblah yang terpilih menjadi kepala desa setempat.

"Polisipun sudah meminta keterangan  dari pendukung Siswanto, sementara korban merupakan pendukung dari Khabib fauzi,"punkasnya.(*)

Laporan : Wahono
Kontributor Temanggung

Iklan