Iklan

Iklan

,

Iklan

Di Tengah Perlambatan Ekonomi Global, Tahun 2019 Perekonomian Indonesia Positif Tumbuh di Atas 5%

Redaksi
Rabu, 08 Januari 2020, 08:22 WIB Last Updated 2020-01-08T01:22:08Z
Jakarta,harian7.com - Perekonomian Indonesia pada Tahun 2019, berhasil tumbuh positif di tengah perlambatan ekonomi global yang dipengaruhi oleh dinamika perang dagang dan geopolitik, penurunan harga komoditi, serta perlambatan ekonomi di banyak negara. Demikian diungkapkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers Realisasi APBN Tahun 2019 di Aula Mezzanine Gedung Djuanda I pada Selasa (07/01/2020) kemarin.


Walaupun Indonesia menghadapi situasi eksternal tersebut, lanjut Menkeu, perekonomian tahun 2019 tetap dapat tumbuh di atas 5% karena terjaganya permintaan domestik, konsumsi pemerintah, serta investasi. Kinerja perekonomian yang terjaga serta pelaksanaan program pembangunan juga telah berhasil menurunkan tingkat pengangguran, mengurangi ketimpangan dan mempertahankan kesejahteraan masyarakat.

“Tahun 2019 perekonomian memang tidak baik dari sisi global dan itu sudah mulai muncul di dalam pengaruhnya dalam ekonomi kita di dalam negeri namun perekonomian domestik tetap bisa menunjukkan resiliensi atau ketahanan dengan pertumbuhan masih di atas 5%,” jelasnya.

Sri Mulyani menambahkan, di tengah ketidakpastian ekonomi global dan di banyak negara, APBN tahun 2019 didorong ekspansif dan countercyclical untuk menjalankan peran strategis dalam menjaga stabilitas makroekonomi, mempertahankan momentum pertumbuhan perekonomian domestik, dan mendorong laju kegiatan dunia usaha, serta tetap memberikan perlindungan kepada masyarakat.

“Kebijakan kita akan terus mendorong dan menjadi counter cyclical yang efektif untuk menjaga momentum ekonomi dan menjaga stabilitas ekonomi kita kebijakan fiskal tentu akan terus kita koordinasikan dengan kebijakan moneter bersama-sama untuk bisa menjaga perekonomian,” tambahnya.

Dijelaskan Menkeu, realisasi pendapatan negara mencapai Rp1.957,2 triliun atau 90,4% dari target APBN tahun 2019. Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2018, realisasi pendapatan negara tahun 2019 tersebut tumbuh 0,7%. Selanjutnya, realisasi belanja negara mencapai Rp2.310,2 triliun atau 93,9% dari target APBN tahun 2019, atau tumbuh 4,4% dari realisasinya di tahun 2018.

Berdasarkan realisasi pendapatan dan belanja negara tersebut, defisit anggaran tahun 2019 mencapai sebesar Rp353 triliun (2,2% dari PDB) yang sedikit lebih lebar dibandingkan dengan target awal 1,84% dari PDB namun tetap dalam batas yang diamanatkan dalam Undang-Undang Keuangan Negara.

“Kita berharap fundamental ekonomi 2019 yang tetap terjaga ini akan mendapatkan momentum yang lebih positif untuk masuk tahun 2020 dan tentu reformasi diharapkan akan makin meningkatkan confidence terhadap ekonomi Indonesia,”pungkasnya. (Yuan/Kemenkeu)

Iklan