Iklan

Iklan

,

Iklan

 


Peringati Hari Pahlawan, Komunitas "Tjiptoan" Gelar Upacara di Komplek Pusara Makam Dr Tjipto Mangoenkoesoemo Ambarawa

Redaksi
Minggu, 10 November 2019, 18:15 WIB Last Updated 2019-11-10T11:15:43Z
AMBARAWA, harian7.com - Seratusan orang dari berbagai elemen dan yang tergabung dalam "Tjiptoan" menggelar upacara dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 2019, di komplek makam pahlawan dr Tjipto Mangoenkoesoemo, Kupang Tegal, Kelurahan Kupang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Minggu (10/11/2019) pagi.

Dalam upacara tersebut dipimpin langsung Maria Utami dan sebagai pembina upacara adalah The Hok Hiong (anggota DPRD Kabupaten Semarang dari Ambarawa). Selain dengan tata upacara pada umumnya, diisi pula dengan pembacaan puisi perjuangan atau kepahlawanan. Serta pembacaan sejarah dr Tjipto Mengoenkoesoemo oleh Ketua Tjiptoan Suwarsito.
The Hok Hiong, Pembina Tjiptoan saat melakukan tabur bunga di pusara makam pahlawan Tjipto Mangoenkoesoemo.

Ketua Tjiptoan, Suwarsito mengatakan, bahwa upacara memperingati Hari Pahlawan yang digelar oleh Komunitas "Tjiptoan" ini dan selalu berlangsung di komplek Makam Pahlawan  dr Tjipto Mangoenkoesoemo sudah yang kelima kalinya.

"Untuk tahun 2019 ini, peserta upacara yang terlibat diantaranya dari Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT) Ambarawa, Bandungan, Banyubiru, Sumowono dan lainnya. Selain itu dari Komunitas Wanita Berkebaya, serta perwakilan Guru Tidak Tetap/Pegawai Tidak Tetap (GTT/PTG) Ambarawa dan sekitarnya," jelas Suwarsito kepada harian7.com, usai pelaksanaan upacara, Minggu (10/11/2019).

Dalam sejarah yang dibacakan itu, dr Tjipto Mangoenkoesoemo dilahirkan pada 4 Maret 1883 di Pecangaan, Kabupaten Jepara. Dokter Tjipto ini merupakan anak tertua dari pasangan Mangoenkoesoemo dan Suratmi seorang priyayi rendahan dalam struktur tatanan masyarakat Jawa. Karier Mangoenkoesoemo diawali sebagai guru bahasa Melayu di sekolah dasar (SD) di Ambarawa dan ini merupakan kelahiran Ambarawa. Sedangkan ibunya merupakan putri dari tuan tanah di Mayong Jepara.

"Tjipto Mangoenkoesoemo ini menempuh pendidikannya di sekolah tingkat d asar di Mulo Europeesche Lagere School dan Tweede Unlandeche School di Ambarawa (yang sekarang menjadi Sekolah Pangudi Luhur/PL) tahun 1899. Kemudian melanjutkan sekolah di School TOT Opleniding Van Iniandche Artsen (STOVIA) dan pada 28 Oktober 1965 lulus dengan predikat terbaik," kaya Suwarsito saat membacakan sejarah singkat dr Tjipto Manhoenkoesoemo.

Dokter Tjipto Mangoenkoesoemo ini setelah melalui perjuangannya di Indonesia dengan suka dan dukanya, akhirnya pada 8 Maret 1943 meninggal dunia di Jakarta. Dan jenasahnya dimakamkan di pemakaman Watu Ceper, Kupang Tegal, Kelurahan Kupang, Ke amatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. Pada tahun 1964, dr Tjipto Manhoenkoesoemo ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional sesuai dengan SK Presiden RI No 109 tanggal 2 Mei 1964.
Upacara ini diakhiri dengan tabur bunga diatas pusara Makam Pahlawan dr Tjipto Mangoenkoesoemo oleh seluruh peserta upacara. (Heru Santoso).

Iklan