Iklan

Iklan

,

Iklan

Fakta Baru Laka Maut Yang Menewaskan Bripka Kurniawan, Tersangka Sempat Membuang Jaket Untuk Hilangkan Jejak

Redaksi
Selasa, 19 November 2019, 15:12 WIB Last Updated 2019-11-19T08:12:52Z
Sragen,harian7.com - Peristiwa tabrak lari yang mengakibatkan seorang anggota Polres Sragen, Bripka Kurniawan, terkuak fakta baru. Demikian disampaikan Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan saat menggelar pres release, Senin (18/11/2019) pagi kemarin.

Dijelaskan AKBP Yimmy Kurniawan, tersangka Joko Pitoyo (45)  menyerahkan diri ke mapolres setelah melakukan tabrak lari pada Kamis 14 November 2019 lalu. Tersangka kemudian menyerahkan diri sehari setelahnya, karena ketakutan dan merasa bersalah.

"Saat kejadian memang tersangka sempat melarikan diri. Dari keterangan tersangka, ia  melarikan diri setelah menabrak Bripka Kurniawan, karena merasa ketakutan banyak massa. Saat itu ada yang melihat tersangka, kemudian mengejarnya,"jelasnya.

Karena ketakutan,lanjut AKBP Yimmy Kurniawan,  tersangka kemudian berusaha meloloskan diri dari kejaran. Dan untuk menghilangkan jejaknya, tersangka membuang jaket yang di pakainya ke sungai. Aksi membuang jaket itu dilakukan sesaat setelah tersangka berhasil lolos dari kejaran warga.

Dari hasil penyelidikan dan olah TKP, terungkap bahwa tersangka asal Desa Wonorejo, Kedawung itu sempat pergi.

“Jaket itu dibuang dalam perjalanan melarikan diri menuju kembali ke rumah. Tersangka ini sempat membuang jaketnya di Sungai Semplak. Setelah berfikir panjang, baru dia akhirnya menyerahkan diri,”tandas Kapolres.

Terpisah,  Joko Pitoyo mengaku membuang jaket karena ketakutan melihat ada yang mengejarnya. Dengan membuang jaket akan menghilangkan jejak warga yang terus mengejarnya saat dirinya berusaha kabur.

“Saya takut karena ada yang ngejar dan terus ngejar. Takut kalau dimassa karena dari jarak jauh kan yang kelihatan jaket saya. Setelah saya jauh dan yang ngejar nggak kelihatan, baru saya buang jaket saya ke sungai,” akunya.

Pria yang berprofesi sebagai pengusaha penggilingan padi itu mengaku setelah berhasil kabur dari kejaran warga, ia langsung pulang ke rumahnya di Wonorejo, Kedawung.

Karena merasa bersalah dan dibayangi ketakutan, ia akhirnya memutuskan diri menyerahkan ke Polres.

“Saya takut Pak, karena merasa bersalah akhirnya saya menyerahkan diri,” tukasnya. (M.Taufik/Hms Res Sragen)

Iklan