Doa bersama dan syukuran sederhana ini, intinya untuk mengucap syukur atas dilantiknya pasangan Joko Widodo - KH Makruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024. Bahkan, pelantikan tersebut telah berjalan lancar serta penyusunan kabinet yang juga berjalan lancar hingga pelantikan kabinet baru.
"Kita disini yang tergabung dalam Graji Salatiga, setelah melihat lancarnya pelantikan Presiden & Wakil Presiden RI, Jokowi - KH Makruf Amin, maka sebagai relawan pendukung Jokowi merasa bahagia dan bangga. Intinya, kita ini mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa calon yang kita dukung sepenuhnya menjadi pemenangnya, yaitu terpilih kembali menjadi Presiden RI untuk lima tahun kedepan," jelas Joko Tirtono SH, Ketua GRAJI Kota Salatiga kepada harian7.com, Rabu (23/10/2019).
 |
| Relawan Jokowi dari "Graji" saat menggelar doa dan syukuran sederhana. |
Menurut lelaki yang berprofesi sebagai pengacara ini, bahwa yang dilakukan puluhan anggota Graji Salatiga ini adalah menggelar "Doa dan Syukuran Sederhana Menuju Istana", intinya berdoa untuk Pak Jokowi dan Pak Makruf Amin agar dalam memimpin negeri ini dapat berjalan lancar, aman, damai hingga lima tahun mendatang.
"Harapan kami khususnya dari Graji Salatiga dan Jateng, bahwa Bapak Jokowi dan Bapak Makruf Amin telah benar-benar siap memimpin negeri ini serta mampu menjaga dan membawa kepercayaan rakyat Indonesia dengan baik. Selain itu, lima tahun mendatang harus dapat lebih baik lagi," ujar Pak Jack, demikian biasa disapa didampingi beberapa anggota Graji Salatiga.
Terkait dengan anggota Kabinet Indonesia Maju yang telah dibentuk Jokowi ini, Jack menyatakan bahwa apa yang dilakukan Presiden RI tersebut tentunya sudah banyak berbagai pertimbangan dan verifikasi. Sehingga, siapapun orangnya yang menjadi menteri tentunya merupakan orang pilihan.
"Yang jelas, kami disini bukan orang-orang dari politik, sehingga hanya satu harapan kami ini yaitu para menteri dapat bekerja maksimal sesuai dengan bidangnya. Dan sesuai Pak Jokowi ungkapkan, jika tidak dapat berkerja maka harus siap dicopot, itu adalah peringatan keras agar dapat bekerja dengan maksimal," tandasnya.
Dalam menggelar doa dan syukuran sederhana ini, dilakukan dengan "tumpengan". Bahkan, sebelum doa mereka menyanyikan lagu Indonesia Raya. Selanjutnya berdoa dan diakhirnya dengan potong tumpeng dan "kembul bujono". Mereka semua mengenakan seragam kaos putih bertuliskan "Lagu Saya Masih Indonesia Raya". (Heru Santoso).
