Iklan

Iklan

,

Iklan

Peringati Hari Internasional Pelukis Mulut & Kaki

Redaksi
Kamis, 05 September 2019, 22:54 WIB Last Updated 2019-09-05T15:54:09Z
SALATIGA, harian7.com - Tiga pelukis mulut dan kaki (tanpa tangan) menggelar Pameran Bersama dalam rangka Peringatan Hari Internasional Pelukis Mulut dan Kaki, di komplek Warung Joglo Bu Rini, Jetis, Salatiga pada 5-8 September 2019. Ketiga pelukis dengan kaki ini adalah Sabar Subadri (Salatiga), M Asroel (Tabanan, Bali) dan M Amannatullah (Gresik, Jawa Timur).

Pelukis dengan kaki asal Salatiga, Sabar Subadri menjelaskan, bahwa demo lukis dan pameran bersama ini untuk memperingati Hari Internasional Pelukis Mulut dan Kaki yang jatuh pada 5 September. Demo lukis dilakukan serentak di berbagai daerah belahan dunia ini. Sekaligus memperingati meninggalnya founder pelukis kaki dari Jerman Mr Arnuth.
Arso Adji Sadjiarto, pemilik Warung Joglo Bu Rini.

"Saya sengaja meminta kerjasama dengan Mas Arso (pemilik Warung Joglo Bu Rini) ini dan gayung bersambut. Ternyata sambutan Mas Arso ini sangat bagus dan menerima kami dengan menyediakan tempat untuk pameran dan melukis dengan kaki. Yang kami lakukan pameran lukisan dan demo lukis on the spot. Intinya, kami ingin hadir di tengah publik khususnya para pengunjung Warung Joglo Bu Rini ini," terang Sabar Subadri disela melukis dengan kaki kepada harian7.com, Kamis (5/9/2019).

Sementara, Arso Adji Sadjiarto, owner Warung Joglo Bu Rini menyatakan, bahwa inspirasi ini datang dari Mas Sabar Subadri. Yaitu ingin merayakan Hari Internasional Pelukis Mulut dan Kaki. Inspirasi ini disambutnya dan patut untuk dibanggakan. Ketiga pelukis kaki ini ternyata mempunyai talenta yang memang benar-benar patut dibanggakan. Hal ini dinilainya sebagai motivasi bagi manusia yang diberikan oleh Tuhan tanpa ada kekurangan fisik.

"Dari ketiga pelukis kaki ini, kita harusnya bersyukur karena tidak ada kekurangan fisik. Dan mengapa pameran dan demo lukis on the spot ini digelar ditempat ini, karena masyarakat akan menjadi lebih mengenal sosok para pelukis dengan kaki ini. Mereka saja penuh perjuangan dan kita tidak bisa membayangkan, " kata  Arso Adji.

Selain itu, sejumlah lukisan dari mereka itu juga dijual untuk umum. Harga lukisan mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 60 juta. Lukisan-lukisan tersebut disajikan bareng pameran di ruang joglo depan.

Sementara, beberapa pengunjung yang datang di Joglo Bu Rini menyatakan, bahwa apa yang dilakukan ketiga pelukis tanpa tangan itu benar-benar hebat. Semua itu adalah karunia dan keajaiban dari Tuhan. Bahkan, ketiganya itu dinilainya orang yang tidak mudah menyerah dan tetap penuh perjuangan untuk menghasilkan karya-karyanya itu.

"Saya sangat bangga melihat ketiga pelukis tanpa tangan tersebut, yang melukis dengan cepatnya dan benar-benar bagus. Kita sebagai manusia yang tidak diberikan kekurangan fisik ini harusnya selalu bersyukur," tandas Tri Prasetya. (Heru Santoso)

Iklan