Iklan

Iklan

,

Iklan

Nelayan Cilacap-Pangandaran Akur

Rabu, 11 September 2019, 18:32 WIB Last Updated 2019-09-11T11:34:57Z
Cilacap, Harian7.com - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Cilacap memfasilitasi pertemuan antara nelayan Cilacap dan nelayan Pangandaran yang sempat terjadi konflik dan ramai diberitakan di beberapa media.

Konflik yang terjadi akibat kesalah pahaman yakni jaring nelayan Cilacap yang hilang diperairan dekat Pangandaran dan saat itu juga ada nelayan dari Pangandaran, Jawa Barat, sehingga nelayan Cilacap menuduh nelayan Pangandaran yang mengambil. 

Pertemuan antara nelayan Cilacap, Jawa Tengah dan  Pangandaran, Jawa Barat yang difasilitasi Dinas Kelautan Provinsi dan Kabupaten Cilacap dilaksanakan Rabu, (11/09/2019) di aula kantor DKP Cilacap juga dihadiri BKSDA Jateng, PSDKP Jabar, DKPKP Pangandaran, Kepala DKP Cilacap, Polair, Lanal, Ketua HNSI Cilacap, HNSI Pangandaran dan perwakilan nelayan.

Wakil ketua DPC HNSI Kabupaten Pangandaran, Muhammad Yusuf saat ditemui usai acara mengatakan, intinya kesepakatan antara nelayan Pangandaran dan nelayan Cilacap untuk saling menjaga rasa persaudaraan, persatuan sesama nelayan.

"Tidak lagi saling memicu hal-hal yang memicu konflik kearah sosial dan akan bersama-sama saling menjaga rasa gotong-royong saat melaut, sehingga satu sama lain tidak lagi saling mendahului untuk melontarkan kata atau sikap yang memicu hubungan yang tidak sehat apabila ada jaring yang hilang," katanya.

Untuk hal-hal lain yang akan kita rumuskan di Provinsi pada tanggal 16,17 dan 18 September besok, menurutnya drafnya seperti apa, saya belum tahu, namun yang jelas lebih kepada penguatan MoU berkaitan dengan kerukunan antara nelayan Pangandaran dan Cilacap.

"Drafnya sendiri saya belum tahu, apa yang akan kita sepakati di provinsi. Hanya tadi dalam pertemuan ada 14 poin yang berhasil kita setujui," ungkapnya.

Lebih lanjut Yusuf menjelaskan, konflik yang terjadi menurut penglihatan saya, hanya salah paham saja, karena ada jaring penangkap lobster yang hilang dilaut, dan nelayan Cilacap mengira jaring itu tersapu oleh jaring nelayan Pangandaran, karena saat itu ada nelayan Pangandaran yang sedang menarik jaring.

"Tetapi beberapa saat setelah arus reda, maka muncul jaring yang dianggap hilang tersebut dan saat itu sebetulnya persoalan sudah selesai di laut," tambahnya.

Hanya memang, imbuhnya karena nelayan banyak, dan untuk tidak melebar ke yang lain, maka dibuatkan pertemuan yang menjurus ke kesepakatan bersama mewakili semua pihak.

Dia berharap, Pangandaran dengan Cilacap tidak bisa dipisahkan, karena ada latar belakang sejarah yang sangat lekat, dan kedepan hal-hal seperti ini jangan sampai terjadi lagi.

"Dengan adanya pertemuan ini, semoga persaudaraan nelayan Cilacap dan Pangandaran akan semakin kuat," tegas Yusuf.

Sementara, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Cilacap, Dityasa Pradipta mengatakan, bahwa pertemuan hari ini sebetulnya silaturahmi antara HNSI Kabupaten Cilacap dengan HNSI Kabupaten Pangandaran, Dinas Kelautan dan Perikanan Pangandaran dan Kabupaten Cilacap serta Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat.

"Pertemuan ini untuk menjalin silaturahmi antara unsur pemerintah dan nelayan," katanya.

Dia menambahkan, dengan adanya berita-berita konflik dilapangan, itu karena adanya gesekan kecil dan sudah diselesaikan ditingkat bawah.

"Pertemuan hari ini adalah untuk menegaskan dan mewujudkan apakah betul gesekan tersebut sudah diselesaikan, ternyata betul sudah diselesaikan," tegasnya.

Dalam pertemuan ini juga, imbuh Didit ada beberapa masukan-masukan dari Lanal, Polair serta dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat dan juga kami dari DKP Cilacap.

"Hasil pertemuan hari ini ada 14  poin yang perlu diketahui bersama baik dari Jawa Tengah maupun Jawa Barat, termasuk Pangandaran dan Cilacap," tandasnya.

Intinya, menurutnya kita sudah sepakat bahwa nelayan Pangandaran dan Cilacap itu akur, tidak ada masalah, dan langkah kedepan kami sudah sepakat akan mengadakan pertemuan rutin antara unsur Pemerintah dan HNSI yang notabene adalah nelayan.

"Pertemuan rutin tersebut akan kami kemas dalam coffee morning dan Kabupaten Cilacap yang akan ketempatan pertama kali," pungkasnya. (Rusmono)

Iklan