Iklan

Iklan

,

Iklan

Meski Listrik Padam, Doa Bersama 'Salatiga Untuk Indonesia' Tetap Berjalan Hingga Usai

Redaksi
Minggu, 01 September 2019, 22:33 WIB Last Updated 2019-09-01T15:33:49Z
SALATIGA, harian7.com - Ratusan warga Salatiga mengikuti kegiatan yang dikemas dalam Doa Keberagaman Umat Beragama - Menolak Radikalisme dan Intoleransi di Kota Salatiga, Sabtu (31/8/2019) malam. Acara dibalut dengan mengangkat tema "Salatiga Untuk Indonesia" digelar oleh Aliansi Masyarakat Salatiga Cinta Damai dan Gerakan Masyarakat Salatiga (Gemas) di Joglo Soekarno DPRD Kota Salatiga.

Ketua Panitia Andy Dwi Haryanto mengatakan, bahwa kegiatan ini digelar intinya doa bersama umat beragama di Kota Salatiga. Dan Kota Salatiga sebagai miniatur Indonesia perlu dijaga sampai kapanpun dari kondisi tersebut.

"Intinya kita berusaha membangkitkan generasi muda khususnya di Kota Salatiga untuk menangkal gerakan radikalisme dan intoleransi. Ini sesuai dengan marwah demi menjaga Pancasila dan UUD 1945," jelas Andy DH, yang juga sebagai Ketua Gemas kepada harian7.com, disela kegiatan tersebut.

Selain doa bersama umat beragama, dilakukan pula Deklarasi dan penandatanganan pernyataan menolak radikalisme dan intoleransi oleh para tokoh dari lima agama (Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Konghucu. Penandatangan tersebut terkait dengan integritas kaitannya dengan menjaga marwah Pancasila dan UUD 1945.

Ditambahkan, dalam acara ini yg telah mengundang Pemkot Salatiga, DPRD, para camat dan lurah se Kota Salatiga, akademisi, maupun masyarakat umum.

Saat dia lintas agama berlangsung, tahu-tahu dikagetkan dengan matinya lampu. Hingga tandatangan dilakukan, lampu juga belum hidup lagi dan hingga akhir kegiatan, suasana tetap gelap gulita. Beruntung cahaya dari lampu HP dapat menyinari saat penandatanganan pakta integritas tersebut.

Tokoh agama yang hadir dalam acara tersebut diantaranya Pdt Daniel, Romo Wiki, Go Soe Hien, lalu pejabat yang hadir Kepala Kesbangpol Agung Nugroho, Kompol Ismail mewakili Kapolres Salatiga serta dari Kodim 0714 Salatiga.

"Kami apresiasi kegiatan doa bersama lintas agama ini. Dan apapun yang mengatasnamakan radikalisme dan intoleransi di Indonesia ini harus kita tolak," tandas Kompol Ismail kepada harian7.com, usai kegiatan. (Heru Santoso).

Iklan