"Saya pulang dari membakar sampah melihat asap tebal berada diatas rumah saya, seketika saya berteriak minta tolong. Bahkan, salah seorang warga langsung mengumumkannya di Mushola melalui pengeras suara jika ada rumah yang terbakar. Dalam sekejap warga berdatangan dan langsung berusaha melakukan pemadaman api. Namun, api yang langsung membesar dan disertai ledakan sebanyak tiga kali melahap bagian atas rumah dengan bangunan permanen itu," terang Ny Magdalena Winarni Lukito kepada harian7.com, Rabu (24/9/2019).
 |
| Petugas BPBD saat melihat rumah korban yang terbakar. |
Setelah api benar-benar padam, warga langsung melakukan kerja bakti membersihkan puing-puing kebakaran di dalam rumah. Sejumlah barang yang terbakar diantaranya tiga almari berisi pakaian, kasur maupun peralatan rumah tangga yang lain serta perhiasan emas.
Sementara itu, untuk meringankan beban korban, Dinas Sosial Kabupaten Semarang memberikan bantuan barang maupun kebutuhan bahan pokok. Bantuan itu langsung diserahkan kepada korban di rumahnya dengan disaksikan warga sekitar.
"Tadi siang kami mendapat bantuan dari Dinas Sosial. Kemudian, sore harinya bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang. Bantuan dari dua dinas tersebut diantaranya berupa kasur, tikar, deklit, sejumlah pakaian, beras, mie instan, air mineral, serta barang kebutuhan pokok. Kami dan keluarga hanya bisa mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan baik berupa tenaga maupun materi kepada keluarga kami," katanya didampingi anak lelakinya Hosea (17) usai menerima bantuan dari BPBD Kabupaten Semarang kepada harian7.com, Rabu (4/9/2019) sore. (Heru Santoso).
Berita Sebelumnya:
Diduga Korsleting Arus Listrik, Rumah Lukito Terbakar
