Kapolres Salatiga AKBP Gatot Hendro Hartono SE MSi didampingi Kasubbag Humas AKP Djoko Lelono menyatakan, bahwa latihan menembak ini dalam rangka mengasah kemampuan seluruh jajarannya. Utamanya bagi anggota yang melaksanakan tugas penjagaan, selain itu untuk mengantisipasi adanya kesalahan prosedur dalam menggunakan senjata api (senpi).
"Intinya kegiatan ini dalam rangka mengasah kemampuan seluruh personel Polres Salatiga beserta jajaran Polsek.
Selain itu, personel yang menggunakan senjata api harus benar-benar mahir dan lincah," katanya.
Ditambahkan, semua anggota Polri yang memegang senjata api harus memiliki kualifikasi mahir menembak, bersikap bijaksana dan berjiwa matang dalam menyikapi amanah yang diberikan.
Selain itu, harus berjiwa matang dengan dibuktikan dengan lulus ujian psikotes. Dari sini, harapannya tidak akan muncul masalah salah tembak atau menembak diri sendiri, karena kurang pengendalian dalam mengontrol emosi diri, akibat permasalah pribadi maupun dinas.
"Dengan latihan rutin menembak ini, diharapkan personel yang sudah mempunyai izin pinjam pakai senjata api lebih bisa menguasai cara penggunaan senjata. Mulai dari penguasaan teknik menembak secara benar, sampai bagaimana cara mengatur emosi diri ketika mulai mencabut senjata," tandasnya.
Sementara itu, Kasat Sabhara Polres Salatiga AKP Hari Slamet Trianto S.Sos yang memimpin langsung kegiatan ini menyatakan bahwa latihan menembak ini digelar secara rutin minimal satu tahun dua kali. Tujuannya dianyatanya agar menjadikan personel Polres Salatiga mahir dan lincah dalam menembak. Senjata yang digunakan dalam latihan adalah senjata api V2 yang merupakan senjata api dinas Polri.
"Terpenting saat dilapangan dan berhadapan langsung pelaku kejahatan, anggota Polres Salatiga dapat lebih terampil dalam mengambil tindakan menembak sesuai dengan sasaran, untuk melumpuhkan dan bukan menembak yang mematikan," ujar AKP Hari Slamet Trianto. (Heru Santoso)
Editor: M.Nur
