Iklan

Iklan

,

Iklan

Satpol PP Gelar Pelatihan Penanganan Bencana

Redaksi
Selasa, 25 Juni 2019, 16:41 WIB Last Updated 2019-06-25T09:41:13Z
SALATIGA, harian7.com – Sebanyak 55 orang anggota Linmas Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga yang tergabung dalam Taruna Siaga Bencana (Tagana) mengikuti pelatihan penanganan bencana, yang digelar Satpol PP Kota Salatiga. Pelatihan itu dilaksanakan di Lapangan Pancasila Salatiga.

        Kasi Penanganan Bencana Satpol PP Kota Salatiga Saryono menyatakan, bahwa dalam pelatihan tersebut melibatkan petugas dari pemadam kebakaran (damkar), BPBD Jateng, Polres Salatiga, Palang Merah Indonesia (PMI) serta Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga. Para peserta pelatihan digembleng dalam waktu tiga hari.

        “Mereka itu harus mengikuti pelatihan selama tiga hari dan pemateri terdiri dari petugas Satpol PP, Damkar, PMI serta DKK. Selain pelatihan juga digelar simulasi terkait dengan

penanganan bencana. Penanganan ini  mulai pertolongan terhadap korban maupun bagaimana menangani pemadaman kebakaran,” jelas Saryono kepada wartawan, Selasa (25/6/2019).

Ditambahkan, bahwa pelatihan ini merupakan program tahunan dari Satpol PP Kota Salatiga. Ini semua dilaksanakan sebagai langkah dalam mendeteksi dini jika muncul bencana pada musim kemarau. Dalam musim kemarau ini, tidak menutup kemungkinan ada terhadi kebakaran sehingga diharapkan dalam pelatihan ini dapat diikuti peserta dengn baik. Dan kedepan sudah mempunyai bekal penanganannya.

Sebegai contoh pada musim kemarau tahun-tahun sebelumnya, wilayah yang mengalami kekurangan air bersih atau kekeringan di Kota Salatiga adalah wilayah Kelurahan Kumpulrejo dan Randuacir, di Kecamatan Argomulyo. Sementara, untuk wilayah yang rawan terjadinya kebakaran adalah wilayah yang padat penduduk.

“Pengalaman tahun lalu (2018), di Kota Salatiga telah terjadi kebakaran hingga 5 sampai 10 kejadian. Sedangkan untuk kekeringan masih terjadi di wilayah Randuacir dan Kumpuljo, kedua wilayah itu masuk Kecamatan Argomulyo. Warga di dua wilayah kelurahan itu, hampir setiap muim kemarau selalu mengalami krisis air bersih. (Heru Santoso)

Iklan