Ketua BKGS Purwanto MPd mengatakan, bahwa tujuan pembagian takjil ini intinya untuk merawat Kota Salatiga yang telah berkali-kali mendapatkan penghargaan Kota Tertoleran di Indonesia. Dengan adanya penghargaan itu, tentunya BKGS berkewajiban pula ikut merawatnya.
"Yang jelas apa yang kami lakukan ini, salah satu langkah kami dari BKGS yang merupakan gabungan seluruh gereja di Salatiga dalam merawat Salatiga ini sebagai Kota Toleran. Selain itu, meski kami dari umat kristiani namun tidak ada salahnya kami berbagi kepada sesama khususnya yang sedang menjalankan ibadah puasa," jelas Purwanto kepada harian7.com, disela pembagian takjil gratis di Jalan Osamaliki, tepatnya di depan SPBU Osamaliki Salatiga.
Menurutnya, tidak ada salahnya BKGS ikut memperhatikan saudara-saudara yang sedang menjalankan ibadah puasa. Ini salah satu cara dalam merawat Salatiga sebagai Kota Toleran. Dalam pembagian takjil gratis ini, ada 35 orang pemuda dari berbagai gereja yang terlibat dan sebanyak 470 paket takjil yang dibagikan kepada pengguna jalan yang melintas di depan SPBU Osamaliki.
"Paket takjil gratis yang kami berikan ada 470 paket, dan harapannya dapat mencukupi. Sebenarnya, kami akan menyiapkan yang lebih banyak lagi, namun takut jika tidak habis. Namun, hingga mendekati waktu berbuka puasa ini, ternyata antusiasme para pengguna jalan sangat bagus dan apa yang kami berikan ini mendapat tanggapan yang bagus pula," jelas Purwanto lebih lanjut.
Nampak pula sejumlah pengurus BKGS turut serta dalam pembagian takjil gratis ini. Diantaranya, Dr Bambang Ismanto dan Cicik serta beberapa pengurus lain.
Sejumlah pengguna jalan yang mendapatkan takjil gratis ini mengaku senang. Karena disaat mendekati waktu berbuka puasa tidak dapat mencari tempat untuk berbuka, dengan adanya takjil ini tentunya sangat membantu. Hanya ucapan terima kasih yang dapat disampaikan kepada saudara-saudara dari berbagai gereja itu.
"Kami sangat berterima kasih atas diterimanya takjil gratis ini. Ini salah satu bukti, bahwa di Kota Salatiga itu benar-benar kehidupan umat beragamanya sangat rukun dan saling menghormati satu dengan lainnya. Sekali lagi kami sampaikan terima kasih, dan dapat membantu kami dalam membatalkan puasa," ujar Saleh Ahmadi (54) dan Kusriniwati (50) pasangan suami istri yang mengaku warga Sumowono, Kabupaten Semarang kepada harian7.com, sesaat setelah menerima takjil gratis dari BKGS.
Hal senada diungkapkan singkat oleh Tejo (40) sopir mobil Mitsubishi L300 asal Pabelan Kabupaten Semarang. Bahwa adanya takjil yang diterima ini, pihaknya sangat berterima kasih. Karena dapat digunakan untuk membatalkan puasa.
"Saya hanya dapat mengucap terima kasih atas takjil gratis yang saya terima ini," tandas Tejo. (Heru Santoso)
