Warga Kauman Kidul RT 03 RW 02 Sidorejo Kecamatan Sidorejo Salatiga ini, mulai merintis usahanya sejak 2007 lalu. Dengan berbekal modal yang pas-pasan waktu itu dia membangun 6 petak kolam.
"Saya membuat Kolam lele di Persawahan Gubug Agung Kauman Kidul, termotivasi ingin mengembangkan usaha di kampung halaman,"tutur Indra saat di temui harian7.com belum lama ini.
Saya terpacu memulai bisnis ini untuk meningkatkan pendapatan. Setelah berbagai pekerjaan dan usaha dicoba akhirnya memilih budidaya ikan lele karena memang di wilayah Kauman Kidul sumber air melimpah.
Pola budidaya lele, ia menerapkan sistem 'central drain' untuk menghemat air yang digunakan. Tak hanya itu dia juga memberikan pakan dan konsentrat yang berkualitas untuk lelenya sehingga hasilnya maksimal dan memenuhi standar.
"Kami beri pakan lele full pellet dengan kandungan protein di atas 30 persen dan vitamin dan agar kondisi lelenya sehat sirkulasi airnya juga selalu bersih. Sehingga dengan kondisi demikian dijamin hasil lelenya beda dan lebih kenyal serta enak bahkan untuk dibuat fillet dan sushi juga bagus," ujarnya sembari memberi makan lele.
Dengan sistem itu dalam setahun Indra bisa mendapat 3 sampai 4 kali panen dengan hasil maksimum di atas 4 ton untuk setiap petak kolam. Untuk bibit yang dibutuhkan 6 petak kolamnya dibutuhkan bibit sekitar 4 ton.
"Alhamdulillah, jika di hitung per bulan saya bisa mendapatkan keuntungan bersih kisaran Rp 4 juta mas," jawabnya sembari tersenyum.
Produksi lelenya itu dia gunakan untuk memenuhi kebutuhan pasar di Salatiga dan juga diambil bakul dari Grabag , Wonosobo dan Gubug.
"Hasil panen lele saya sebagian di ambil tengkulak lokal dan luar kota. Untuk harga perkilonya Rp 17 ribu ukuran konsumsi dengan isi antara 8 sampai 12 ekor,"jelasnya.
Ketika ditanya ada berapa karyawan untuk mengurusi 6 petak kolam lele miliknya," Saya mengurusnya sendiri mas, buat kesibukan,"ungkapnya.(M.Nur)
