Iklan

Iklan

,

Iklan

 


Peran Orang Tua Diharapkan Mampu Memberikan Pengawasan Terhadap Kenakalan Remaja

Redaksi
Rabu, 20 Februari 2019, 03:29 WIB Last Updated 2019-02-19T20:29:03Z
Semarang,harian7.com - Peran orangtua dalam memberikan pengawasan dan arahan serta pendampingan kepada remaja sangat dibutuhkan seiring derasnya arus informasi dan teknologi sebagai upaya menekan kenakalan remaja.

Anggota Komisi E DPRD Jateng Abdul Hamid mengatakan perkembangan teknologi yang makin canggih dengan segala perkembangan aplikasinya.

Kondisi itu, lanjutnya, memberi ruang atau celah bagi remaja untuk berbuat negatif, meski di sisi lain banyak pula sisi negatif yang diperoleh.

"Era digitalisasi menghasilkan sisi negatif dan positif, terutama di kalangan remaja. Mereka ingin menunjukkan eksistensi lewat teknologi, bahkan sudah menjadi tren. Terutama yang ada sisi negatifnya, meski banyak pula yang positif. Soal positif dan negatif tergantung campur tangan pemerintah," ujarnya dalam Diskusi Prime Topic dengan tema Degradasi Moral dan Kenakalan Remaja, di Hotel Gets Semarang, Selasa (19/2).

Menurutnya, Kegiatan negatif di kalangan remaja misalnya genk motor.

"Tentu ini memberi contoh yang tidak baik bagi generasi muda lainnya. Tapi mereka justru ingin menunjukkan eksistensinya lewat hal negatif tersebut," ucapnya.

Kepala Dinas Kepemudaan Olah Raga dan Pariwisata (Dinporapar) Jateng, Sinoeng N Rachmadi mengatakan derasnya arus informasi dan teknologi tanpa batas yang mudah diakses para remaja dikhawatirkan berdampak negatif.

Menurutnya, guna menekan kenakalan remaja akibat dampak informasi teknologi dibutuhkan pendampingan orangtua.

"Orang tua harus punya waktu bersama dengan frekuensi berkala untuk bisa bertemu anak, sehingga bisa jadi forum untuk berkomunikasi. Jangan hanya pendidikan diserahkan ke sekolah," ujarnya.

Pembicara lain, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Esmi Wirassih menuturkan, orang tua diharapkan tidak terlalu memaksa anak untuk sukses di bidang akademik saja. Sebab, faktanya, banyak anak-anak yang nilainya bagus, tapi kelakuannya tidak baik.

"Makanya, penting untuk mendorong anak berkelakuan baik. Di sekolah mau membantu guru, suka menolong teman-temannya, itu sudah prestasi. Jadi prestasi itu bukan hanya kalau anak bisa dapat ranking 3 besar," pungkasnya. (Andi Saputra)

Iklan