Temanggung, harian7.com - Bendungan Progo Pristan adalah sebuah bendungan yang ditunggu-tunggu dan menjadi impian masyarakat empat kecamatan di Kabupaten Temanggung yakni Kecamatan Jumo, Kecamatan Kandangan, Kecamatan Gemawang dan Kecamatan Kaloran, akhirnya terwujud sudah.
Pasalnya dengan adanya bendungan tesrebut diharapkan mampu mengatasi kekurangan pasokan air di musim kemarau, sehingga yang semula kesulitan untuk pengairan sawah kini jadi mudah dan tentunya tak perlu takut lagi gagal panen.
Dengan di bangunya Bendungan Progo Pristan ini alhasil kini bisa mengairi lahan potensial seluas 1.108 hektare yang disalurkan melalui saluran irigasi primer sepanjang 12,50 kilometer.
Seperti kita ketahui, Bendungan Progo Pristan di bangun Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang pengerjaanya dimulai pada tahun 2012 dan selesai tahun 2018 lalu, sebagai upaya untuk mendukung ketahanan pangan di Temanggung.
Dalam pengerjaanya proyek Kementrian ini dikerjakan oleh PT. Pembangunan Perumahan (persero)Tbk yang berkantor di Jalan TB Simatupang No.57,Kota Jakarta Timur,Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Proses pelaksanaan proyek ini melalui lima tahap Tahun Anggaran, diantaranya Tahun Anggaran 2016, 2017, 2018 dengan anggaran Rp 107.411.660.000 , dengan total seluruh anggaran mencapai kurang lebih Rp 112 milyar dengan nomor kontrak :31/PKK/PJPA /2016 pelaksanaan tahap 5:840 hari kalender, yang mulai pada tanggal 24 Agustus 2016 berakhir 11 Desember 2018.
Sebagai rekanan atau penyedia jasa dalam proyek ini yakni PT.Virama Karya (Persero) mengerjakan 459 HA yang meliputi area Progo Pistan dan 649 HA meliputi area suplesi ke 10 bendung.
Menurut Juaedi selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Progo Pristan dengan luar area 1108 HA saat di konfirmasi harian7.com belum lama ini mengatakan, Pada saat pelaksanaan pembangunan berlangsung tentunya tidak mudah dan mengalami berbagai kendala, terutama adalah kendala cuaca musim penghujan.
"Dalam pelaksanaanya kendala yang paling utama hujan, karena pengerjaan harus berhenti mengunggu hujan reda. Kalau kendala lain tidak ada, karena warga sediri mendukung dan senang,"katanya.
Dengan di bangunya Bendungan Progo Pristan ini, lanjut Juaedi, tentunya sangat banyak sekali manfaatnya. Diantaranya ada sebelas desa yang mendapatkan manfaat, diantaranya pengairan meliputi Desa Jumo yang merupakan titik awal pembangunan, Jamusan,dan Gedongsari wilayah kecamatan Jumo, lalu Desa Kalibanger,Jambon wilayah Kecamatan Gemawang dan Desa Rowo, Malebo,Gesing,Kandangan wilayah Kecamatan Kandangan serta Desa Tegowano Kecamatan Kaloran.
"Manfaatnya juga berdampak ke bendungan lainya, seperti Bendungan Suplesi, Bendungan Kedung Temon,Bendungan Kedung Jambu, Bendungan Kedung Kretek, Bendungan Kedung Keling, Kanan Bendungan Pondoh, Kanan Bendungan Kedung Gatel,Kiri Bendungan Seruni, Kiri Bendungan Cempoko,Kiri Bendungan Aji Tego Wanuk, dan Kiri Bendungan Bangkong,"jelas Juaedi.
Juaedi menandaskan,"Pengerjaan Bendungan Progo Pristan saat ini sudah selesai pengerjaannya dan dan saat ini dalam masa perawatan,"tandasnya.
Hal senada juga diungkapkan , Murbiyanto selaku pengawas dalam pelaksanaan Proyek Progo Pistan. Ia mengungkapkan saat ini sedang dalam masa uji coba hingga Bulan Maret 2019 mendatang.
"Saat ini masih dalam masa perawatan sehingga pengawasan belum di serahkan ke Provinsi dan nantinya peresmian rencananya akan diadakan pada bulan Maret 2019 mendatang oleh Presiden RI Jokowi yang kemudian progres ke depannya akan dijadikan icon untuk Kabupaten Temanggung dan di fungsikan juga sebagai tempat wisata untuk memenuhi permintaan dari warga setempat,"ungkapnya.
Lebih lanjut Murbiyanto juga menyampaikan, bahwa akan dibentuk P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air) anggotanya merupakan petani yang sawahnya menggunakan air dari Progo Pristan.
"Untuk komunitas yang akan mengadakan acara di sekitar lokasi Progo Pistan di ijinkan dengan ijin pengelola yang sudah di cat warna warni untuk menambah keindahan,"pungkasnya. (Wahono)
Pasalnya dengan adanya bendungan tesrebut diharapkan mampu mengatasi kekurangan pasokan air di musim kemarau, sehingga yang semula kesulitan untuk pengairan sawah kini jadi mudah dan tentunya tak perlu takut lagi gagal panen.
Dengan di bangunya Bendungan Progo Pristan ini alhasil kini bisa mengairi lahan potensial seluas 1.108 hektare yang disalurkan melalui saluran irigasi primer sepanjang 12,50 kilometer.
Seperti kita ketahui, Bendungan Progo Pristan di bangun Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang pengerjaanya dimulai pada tahun 2012 dan selesai tahun 2018 lalu, sebagai upaya untuk mendukung ketahanan pangan di Temanggung.
Dalam pengerjaanya proyek Kementrian ini dikerjakan oleh PT. Pembangunan Perumahan (persero)Tbk yang berkantor di Jalan TB Simatupang No.57,Kota Jakarta Timur,Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Proses pelaksanaan proyek ini melalui lima tahap Tahun Anggaran, diantaranya Tahun Anggaran 2016, 2017, 2018 dengan anggaran Rp 107.411.660.000 , dengan total seluruh anggaran mencapai kurang lebih Rp 112 milyar dengan nomor kontrak :31/PKK/PJPA /2016 pelaksanaan tahap 5:840 hari kalender, yang mulai pada tanggal 24 Agustus 2016 berakhir 11 Desember 2018.
Sebagai rekanan atau penyedia jasa dalam proyek ini yakni PT.Virama Karya (Persero) mengerjakan 459 HA yang meliputi area Progo Pistan dan 649 HA meliputi area suplesi ke 10 bendung.
Menurut Juaedi selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Progo Pristan dengan luar area 1108 HA saat di konfirmasi harian7.com belum lama ini mengatakan, Pada saat pelaksanaan pembangunan berlangsung tentunya tidak mudah dan mengalami berbagai kendala, terutama adalah kendala cuaca musim penghujan.
"Dalam pelaksanaanya kendala yang paling utama hujan, karena pengerjaan harus berhenti mengunggu hujan reda. Kalau kendala lain tidak ada, karena warga sediri mendukung dan senang,"katanya.
Dengan di bangunya Bendungan Progo Pristan ini, lanjut Juaedi, tentunya sangat banyak sekali manfaatnya. Diantaranya ada sebelas desa yang mendapatkan manfaat, diantaranya pengairan meliputi Desa Jumo yang merupakan titik awal pembangunan, Jamusan,dan Gedongsari wilayah kecamatan Jumo, lalu Desa Kalibanger,Jambon wilayah Kecamatan Gemawang dan Desa Rowo, Malebo,Gesing,Kandangan wilayah Kecamatan Kandangan serta Desa Tegowano Kecamatan Kaloran.
"Manfaatnya juga berdampak ke bendungan lainya, seperti Bendungan Suplesi, Bendungan Kedung Temon,Bendungan Kedung Jambu, Bendungan Kedung Kretek, Bendungan Kedung Keling, Kanan Bendungan Pondoh, Kanan Bendungan Kedung Gatel,Kiri Bendungan Seruni, Kiri Bendungan Cempoko,Kiri Bendungan Aji Tego Wanuk, dan Kiri Bendungan Bangkong,"jelas Juaedi.
Juaedi menandaskan,"Pengerjaan Bendungan Progo Pristan saat ini sudah selesai pengerjaannya dan dan saat ini dalam masa perawatan,"tandasnya.
Hal senada juga diungkapkan , Murbiyanto selaku pengawas dalam pelaksanaan Proyek Progo Pistan. Ia mengungkapkan saat ini sedang dalam masa uji coba hingga Bulan Maret 2019 mendatang.
"Saat ini masih dalam masa perawatan sehingga pengawasan belum di serahkan ke Provinsi dan nantinya peresmian rencananya akan diadakan pada bulan Maret 2019 mendatang oleh Presiden RI Jokowi yang kemudian progres ke depannya akan dijadikan icon untuk Kabupaten Temanggung dan di fungsikan juga sebagai tempat wisata untuk memenuhi permintaan dari warga setempat,"ungkapnya.
Lebih lanjut Murbiyanto juga menyampaikan, bahwa akan dibentuk P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air) anggotanya merupakan petani yang sawahnya menggunakan air dari Progo Pristan.
"Untuk komunitas yang akan mengadakan acara di sekitar lokasi Progo Pistan di ijinkan dengan ijin pengelola yang sudah di cat warna warni untuk menambah keindahan,"pungkasnya. (Wahono)