Iklan

Iklan

,

Iklan

 


Kisah Anggota TNI dan Petani, Persahabatan Tanpa Melihat Perbedaan Kasta

Redaksi
Selasa, 19 Februari 2019, 01:39 WIB Last Updated 2019-02-18T18:43:24Z
Ungaran,harian7.com - Terlihat seorang petani bernama Ngateman sedang memisahkan bibit padi dari penyemaian di sawah, sementara seorang anggota TNI berpakaian dinas, nampak ikut serta turun ke sawah membantu aktivitas petani di persawahan Dusun Krajan, Desa Kandangan, Kecamatan Bawen,kabupaten Semarang, Senin (18/02/2019).

Anggota TNI tersebut adalah Sertu Heri R bertugas sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa)  Kandangan Koramil 13/Bawen Kodim 0714/Salatiga.

Seperti biasa tugas seorang anggota Babinsa adalah patroli wilayah warga binaanya. Saat melintas di jalan persawahan, ia melihat seorang petani sedang memisahkan bibit padi dari penyemaian.

Melihat hal tersebut, spontanitas Sertu Heri lansung menyapa Ngateman lalu turun kesawah untuk membantunya.

Mendapat sapaan , Ngatenan pun tersenyum dan dengan senang hati mempersilahkan Sertu Heri untuk membantunya.

"Apa tidak kotor nanti pakaian dinasnya om,"tanya Ngatenan.

Sembari tersenyum,  Sertu Heri menyahut,"Tidak apa-apa pak,ini sudah menjadi bagian tugas saya selaku Babinsa  untuk memberikan layanan pendampingan kepada petani,"tuturnya.

Suasana keakrabanpun mengalir begitu saja, dua orang ini berbaur tanpa memandang perbedaan kasta kompak memisahkan bibit padi dari penyemaian yang selanjutnya akan segera ditanam pada lahan yang sudah disiapkan.

Obrolan disertai gurauanpun terniang, hingga panas teriknya matahari tak dirasa.
Sebagai pelengkap obrolan mereka sembari memisahkan bibit padi dari penyemaian, Sertu Heri menawarkan sebatang rokok kepada Ngatenan.

"Pak Merokok dulu sebagai obat lelah,"ucap Sertu Heri sembari memasang sebatang rokok di bibir Ngateman dan menyalakan korek api.

Asap rokokpun keluar dan dihempas tiupan angin sepoi di sawah mewarnai candaan dua insan manusia ini.

Tak terasa pekerjaan merekapun selesai. Seperti halnya sepasang sahabat, keduanya beranjak dari sawah menuju gubuk reot dan segera membersikan tangan dan kaki.

Setelah selesai membersihkan tangan dan kaki, Sertu Heri bergegas memakai sepatu dinasnya.

"Pak saya mohon pamit dulu untuk melanjutkan kewajiban saya patroli,"ucapnya.

Rasa senang bercampur harupun dirasakan oleh Ngateman seorang petani desa yang juga anggota kelompok tani Sido Giat ini. (M.Nur/Pelda Wahyudha YW)

Iklan