Iklan

Iklan

,

Iklan

Diduga Oknum Petugas SPBU Kerap Bulatkan Uang Kembalian, Pengakuan Pegawai 'Sisa Dari Penjualan BBM, Kita Bagi Rata'

Redaksi
Rabu, 06 Februari 2019, 14:54 WIB Last Updated 2019-02-06T08:11:45Z
Temanggung,harian7.com - Pelayanan petugas di salah satu  stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Tamanggung semakin dikeluhkan. Warga selaku konsumen merasa dirugikan karena ada oknum petugas dibeberapa SPBU yang kerap tidak memberikan uang kembalian dalam bentuk receh.

Hal itu biasanya dialami konsumen jika membeli bahan bakar minyak (BBM) dengan sistem full tank alias mengisi penuh tangki. Nah, uang receh --nominalnya mulai dari Rp 100 hingga Rp 900— yang menjadi kembalian tersebut sering tidak diberikan kepada konsumen.

Abdulah warga Kaloran adalah salah satu yang pernah mengalami pengalaman tersebut. Dikatakannya, petugas operator SPBU seringkali tidak memberikan uang kembalian yang sesuai dengan seharusnya.

"Saya sering (mengalaminya) jika mengisi BBM full tank dengan nominal nggak genap mas. Ketika uang dikembalikan, pasti kurang dan tidak sesuai yang seharusnya," ungkapnya.

"Saat saya beli BBM full itu kadang sampai Rp 25.200 Saya kasih uang Rp 50 ribu. Tapi, ketika dikembalikan, saya cuma terima uang pas Rp 24 ribu. Kan seharusnya Rp 24.800, walaupun uang receh, coba kalau dikalikan, pasti jadi banyak. Sedangkan pengunjung SPBU kan tiap hari banyak,"beber Abdulah.

Abdulah mengaku mengalami kejadian itu di hampir seluruh SPBU yang disinggahinya. "SPBU rata-rata sama nakalnya, meski tidak semua mas, sering membulatkan kembalian yang seharusnya milik konsumen. Awalnya saya sih juga saya tidak menghiraukan. Tapi, lama-lama jengkel juga,"ungkapnya.

Hal senada juga di ungkapkan Yatiman, menurutnya itu sudah hal biasa."Sudah biasa mas, setiap beli BBM jika sisanya ada nominalnya receh pasti tidak di kembalikan,"terangnya.

Adanya informasi keluhan dari masyarakat terkait pembulatan atau uang sisa pembelian bensin dengan nominal receh yang tidak di kembalikan, harian7.com menelusuri untuk mengkroscek apakah benar atau tidak apa yang dikeluhkan masyarakat.


Dalam penelusuran terdapat salah satu SPBU  di kawasan Kecamatan/Kabupaten Temanggung. Didapati operator pengisian BBM sedang melayani para konsumen. Nampak ada salah satu masyarakat yang sedang mengisi bbm dengan angka pada digital mesin pengisian/dispenser terbilang nominal Rp 20.000 namun di angka 17.000   pengisian  dihentikan, dan parahnya pembayaran dengan uang pecahan Rp. 100.000 hanya di beri kembalian Rp. 80.000. Selain itu juga pembelian BBM pada digital tertera angka Rp 17.600 dan konsumen menyerahkan uang sebesar Rp 20.000 dan hanya mendapat pengembalian Rp 2000.

Selain itu di SPBU ini diduga melakukan kecurangan dengan modus pembeli yang hendak melakukan pengisian BBM berada di sebelah kiri mesin, sehingga tidak bisa melihat langsung nominal angka yang tertera pada mesin pengisian SPBU. Dan aneh nya satu operator mengisi ke tanki kendaraan dan operator lainya ada yang bertugas memencet/mengendalikan tombol mesin. Saat di konfirmasipun alasannya sangat simpel, mesin lainya sedang rusak/tidak berfungsi.

Untuk lebih jelasnya harian7.com menemui seorang pegawai/operator SPBU di wilayah Desa Maron, bernama Jayuri (45). Saat ditemui ia mengungkapkan,  "Kalau mesin yang lain sedang dalam masa perbaikan jadi satu mesin dioperasikan dua sampai tiga orang. Dan soal memencet tombol di mesin itu alasannya jika tangki kendaraan yang sedang mengisi sudah penuh, tombol harus dipencet agar BBM berhenti mengisi,"ungkapnya.

Saat ditanya lebih lanjut terkait pembulatan harga, Jayuri tidak memberikan keterangan dan mempersilahkan untuk tanya ke operator SPBU lainya.

Sementara menurut pangakuan karyawan SPPBU lainya bernama Rindi Risnawati (26) mengatakan," Saya hanya bertugas sebagai operator yang menuang BBM kendaraan konsumen. Jadi tidak tau kalau mesin itu diberhentikan oleh operator lain sebelum nominal yang disebutkan oleh konsumen,"ungkapnya.

Saat ditanya apakah dari hasil uang penjualan BBM pernah ada sisa, Rindi mengungkapkan, Jika tentang uang hasil penjualan itu kita setorkan setiap pom bensin (SPBU-red) tutup. Sebelum disetor dihitung dulu hasil penjualannya dan setiap ada sisa dari hasil penjualan dibagi rata ke semua karyawan yang bekerja saat itu.

"Jadi selain mendapat gaji , kita mendapatkan hasil dari penjualan BBM,"terangnya.


Terpisah,  Poo(56) manager SPBU saat di konfirmasi harian7.com belum lama ini mengungkapkan,  bahwa dirinya telah memanggil karyawan yang di tengarai menyalahi prosedur pengoperasionalan mesin BBM tersebut. Dan dari keterangan karyawannya mereka memencet pannel untuk menghentikan BBM yang keluar dikarenakan tangki sudah penuh.


"Saya berjanji akan menegur karyawan jika mereka terbukti melakukan kesalahan sehingga tidak memgulangi perbuatannya yang dianggap merugikan konsumen,"ungkapnya.(Wahono)

Iklan