Iklan

Iklan

,

Iklan

Belajar Toleransi, Pemkab dan FKUB Kabupaten Majalengka Kunjungi Pemkot Salatiga

Redaksi
Jumat, 08 Februari 2019, 16:40 WIB Last Updated 2019-02-08T09:40:10Z
SALATIGA, harian7.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga kembali menerima kunjungan dari pemerintah daerah lain, terkait dengan Toleransi. Kali ini, Pemkab Majalengka bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Majalengka, Jawa Barat mengunjungi Kota Salatiga yang telah tiga kali berhasil meraih predikat Kota Toleran se-Indonesia dari Setara Institute For Democray and Peace. Hal ini menjadi tujuan utama dalam kunjungan kerja dari Pemkab Majalengka itu.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Majalengka, Drs Abdul Gani MSi menyatakan, bahwa tujuan kunjungannya ke Pemkot Salatiga ini intinya untuk belajar tentang toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Pasalnya, meski tergolong "kota kecil", Kota Salatiga sudah ketiga kalinya memperoleh predikat Kota Toleran se Indonesia.

"Dengan tiga kali mendapatkan predikat sebagai Kota Toleran, maka Pemkab Majalengka bersama FKUB Majalengka ini merasa penasaran, resepnya apa sehingga Kota Salatiga sukses meraih predikat itu untuk ketiga kalinya. Selain itu, apa saja yang menjadi pendukungnya. Dari sini, akan kita bawa ke Majalengka," terang Abdul Gani.

Kunjungan kerja dari Pemkab dan FKUB Kabupaten Majalengka di Kota Salatiga ini, diterima langsung Walikota Salatiga Yuliyanto SE MM, di Rumah Dinas Walikota Jalan Diponegoro No 1 Salatiga, Kamis (7/2/2019) kemarin.

Sementara itu, Walikota Salatiga Yuliyanto SE MM menyatakan, pihaknya mewakili Pemkot Salatiga sangat berterima kasih atas kunjungan dari Pemkab dan FKUB majalengka ini. Ditandaskan pula, bahwa capaian Kota ter-Toleran yang diraih Kota Salatiga ini karena peran seluruh stakeholder, tokoh agama, tokoh masyarakat, Forkopimda serta seluruh elemen masyarakat Kota Salatiga> Seluruh elemen tersebut telah sepakat untuk selalu dan tetap menjaga suasana kondusifitas.

"Di Kota Salatiga ini ada kurang lebih 30 etnis dan sekitar 300 WNA dari berbagai negara tinggal di Kota Salatiga. Untuk pembangunan di Kota Salatiga ini, kita fokus pada pembangunan bidang pendidikan, kesehatan serta UMKM. Dalam pembangunan ketiga bidang itu, akhirnya berhasil menghasilkan masyarakat yang wasis (cerdas), waras (sehat) dan wareg (sejahtera) dan kesemuanya tersebut ternyata berimbas pada tingkat toleransi masyarakat. Selain itu, sebelum ada FKUB, di Kota Salatiga ini lebih dulu ada Majelis PUASA (Pimpinan Umat Agama Salatiga).
Sehingga keinginan untuk tetap hidup rukun antar umat beragama itu telah ada sejak lama dan ini mendapatkan dukungan penuh dari para tokoh agama dan masyarakat Salatiga," jelas Yuliyanto.

Dalam kunjungan ini, diisi pula dialog dan diskusi dengan tema toleransi yang dipandu langsung Agung Nugroho SH, Kepala Kesbangpol Kota Salatiga. Hadir dalam acara ini FKUB Salatiga, Kemenag , Forkopimda, MUI serta para Kepala SKPD terkait. (Heru Santoso)

Iklan