Iklan

Iklan

,

Iklan

Terkuak Gonjang - Gonjing Dana Guyub RW, Ditunda Bukan Karena Dicoret FDIP, Ketua DPRD Memaafkan Walikota

Redaksi
Selasa, 01 Januari 2019, 13:50 WIB Last Updated 2019-01-01T07:28:51Z
Salatiga,harian7.com - Buntut isu yang berkembang di masyarakat Kota Salatiga dampak dari pemberitaan salah satu media online terkait dengan pencoretan dana hibah Guyub RW, Fraksi PDIP Kota Salatiga menggelar Press Conference di gedung DPRD Kota Salatiga, Senin (31/12/2018) siang.

Press conference  dilakukan untuk memperjelas terkait gonjang-gonjang kabar hoax yang merugikan serta mencemarkan nama baik Fraksi PDIP dan Ketua DPRD Kota Salatiga M Teddy Sulistio SE. Pasalnya dalam pemberitaan tersebut Walikota Salatiga Yulianto dan Wakil Walikota Salatiga Muh Haris statemennya menyebut jika Fraksi PDIP dan M Teddy Sulistio yang mencoret dana hibah guyub RW.

Pada kesempatan ini turut hadir Ketua DPRD Kota Salatiga M Teddy Sulistio, Walikota Salatiga Yulianto SE MM, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Salatiga Fakruroji, Kepala Kejaksaan Negeri Salatiga Dr. Yudi Kristiana, SH. MH. dan Anggota Fraski PDIP serta para ketua RW.

Pers Conference di buka oleh Ketua DPRD Kota Salatiga M Teddy Sulistio SE mengawali acara dengan menyampaikan ucapan sambutan kepada para undangan yang hadir dari tim TAPD, Ketua RW dan anggota Banggar.

Teddy juga menyambut Walikota Salatiga Yulianto, "Sugeng rawuh Pak Wali, dengan jiwa besar kerso rawuh ke kantor dewan,"sambut Teddy.

Selanjutnya Teddy didampingi M Kemat menguraikan tentang mekanisme penganggaran di banggar DPRD bersama dengan TAPD Kota Salatiga yang menyepakati bahwa dana hibah Guyub RW Kota Salatiga akan di alokasikan dalam anggaran perubahan 2019.

Selain itu juga di jelaskan tentang jalannya proses penganggaran KUA PPAS 2019 hingga akirnya munculnya pokok masalah untuk prioritas menambahkan penyertaan modal ke PD BPR Bank Salatiga sebesar 16 miliar rupiah dan menunda dana Guyub RW ke anggaran perubahan 2019.

Kemat menandaskan,"Jika yang menunda dana hibah Guyub RW adalah Pak Sekda sendiri, bukan dari Ketua DPRD  termasuk Fraksi PDIP,"tandasnya.

Lanjut Kemat, sebelumnya semua sudah klir, dan pada Kamis depan akan ada undangan pertemuan, maka kami minta Walikota Salatiga dan semua dapat hadir.

Sementara Walikota Salatiga Yulianto SE MM  dalam sambutanya mengungkapkan dan menyampaikan beberapa hal yang menyeruak di salah satu media online.

“Saya ingin menyampaikan beberapa hal yang menyeruak di media, utamanya awalnya melalui media online tersebut saya hanya ditanya melalui 3 hal pertanyaan saja. Itupun tentang guyub RW, dan saya jawab hanya guyub RW tidak sampai dia menanyakan kapan itu ditetapkan kapan, tidak,"kata Yulianto.

Yulianto menambahkan, "Saya tahu keputusan walikota APBD 2019 sudah final dan saya tahu juga bahwa Guyub RW ditetapkan di perubahan APBD 2019. Namun sayangnya kok, wartawan tidak menanyakan ditetapkannya kapan, sehingga tidak muncul di pemberitaan,"terang Yulianto.

Sebelum proses itu, masih kata Yulianto, "Saya ada penugasan di korea hanya waktu itu, pak ketua tidak saya ajak, sehingga saya di korea, dan sebagai Plt nya pak wakil,"ungkapnya.

"Sepulang  dari Korea, saya di jemput, bertemu di rest area menyampaikan posisi terakhir berkaitan pembahasan tugas pak wakil dengan TAPD Kota Salatiga ada dua hal yang belum disepakati, seperti halnya yang sudah disampaikan pak Kemat, yaitu Bank Salatiga dan Guyub RW, tapi Alhamdulillah satu dari dua itu sudah disepakati, saya apreasiasi untuk seluruhnya,” jelas Yulianto.

Menanggapi pernyataan Walikota Ketua DPRD Kota Salatiga Teddy Sulistio menegaskan jika pihaknya telah mengambil sikap terkait tuntutan permintaan maaf yang tidak terbit dari Walikota hingga batas waktu yang ditentukan.

"Tentu resikonya tidak sesimpel ini, karena berita ini telah sampai ke DPD dan DPP,” tandas Teddy.

Saat di tanya wartawan, apakah sikap yang di ambil oleh Fraksi PDIP terkait tidak terbitnya kata maaf secara langsung oleh walikota.

Sambil bergurau kepada wartawan, Teddy menjawab, menurut penjenengan? "Saya itu orang organisasi, kalau ketua fraksi saya bilang begitu saya harus taatin. Saya itu kan ketua partai ketika mengurusi partai,tapi ketika di DPR saya tangan panjang partai /fraksi. Pak Suniprat itu sesepuh saya, beliau penjaga marwah kehormatan harga diri, tangis tawa dan jerit partai. Mestinya anda tanya ke Pak Suniprat,"ungkapnya.

Ketika kembali di tanya sikap apa yang akan di ambil, Teddy menjawab, "Kita harus berjiwa besar, saya memaafkan walikota sungguhpun walikota tidak pernah meminta maaf kepada saya dan fraksi. Itu tidak akan mengurangi kehormatan saya, Bismillah rakyat akan melihat. Lee Kuan Yew kan pernah bilang orang sombong itu seperti orang yang sedang berdiri di atas gunung yang melihat orang dibawah kecil, tetapi dia tidak sadar orang di bawah melihatnya juga kecil,"tandas Teddy.(M.Nur)

#GUYUB RW
Video: Buntut Tudingan Coret Dana Hibah Guyub RW, FPDIP Kota Salatiga Ungkap Sejumlah Fakta

Iklan