Iklan

Iklan

,

Iklan

 


Terjun di Bidang Pertanian Berawal Dari Paksaan Orangtua

Redaksi
Kamis, 17 Januari 2019, 19:20 WIB Last Updated 2019-01-17T12:20:44Z

UNGARAN, harian7.com – Menekuni menjadi petani sayuran organik, karena seluruh warga atau orang itu butuh makan. Salah satunya adalah makan sayuran. Inilah yang melatarbelakangi sosok Shofyan Adi Cahyono  (23) warga Dusun Sidomukti, Desa Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

        “Selain itu, akhir-akhir ini jumlah petani muda yang mempunyai minat bertani secara tradisionil mulai menurun. Padahal, bisnis pertanian itu sangat menjanjikan keuntungan. Inilah alasan saya siap menekuni dunia pertanian organik,” katanya kepada harian7.com, Kamis (17/1/2019).

        Alumni Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB) UKSW Salatiga ini menceritakan, bahwa kelompok tani (Poktan) ‘Citra Muda’ yang dipimpin ini berdiri sejak tahun 2015. Hingga empat tahun berjalan sampai awal tahun 2019 ini, sebanyak 30 orang muda menjadi anggotanya. Konsentrasi utama Poktan ‘Citra Muda’ ini pada produk sayuran organik dan kerjasama dengan perusahaan perorangan telah mengeluarkan produk Sayur Organik Merbabu (SOM).

“Saya ini menekuni menjadi petani karena ada paksaan dari orangtua. Intinya, anak petani tidak boleh jadi petani seperti yang orangtua jalani/lakukan hingga turun temurun. Dari sini, saya tertantang hingga akhirnya lulus dari SMA melanjutkan kuliah di FPB UKSW Salatiga,” ujarnya.

Shofyan, yang kini melanjutkan kuliah di Program Magister di UKSW Salatiga, punya harapan agar seluruh aspek mulai dari pihak pemerintahan maupun pemangku kebijakan dapat memberikan dukungan terhadap Poktan ‘Citra Muda’ Sidomukti, Kopeng ini untuk mendapatkan sertifikasi organik. Hal ini, agar mutu dan kualitasnya meningkat bahkan pangsa pasarnya juga meluas. Serta tidak kalah pentingnya, dapat mengajak kalangan muda lebih banyak menekuni dan terjun di bidang pertanian.

Terkait dengan pendampingan pada Poktan ‘Citra Muda’ ini, telah dilakukan oleh Balai Penyuluh Lapangan Kecamatan Getasan khususnya dengan budidaya sayuran organic. Pada tahun 2018, Poktan ‘Citra Muda’ ini mendapatkan kucuran bantuan untuk Pengembangan Desa Wisata Organik dari BPTPHP Provinsi Jateng. Serta bantuan dalam bentuk Klinik Sarana dan Prasarana (Sarpras) lengkap.

“Dari bantuan sarpras tersebut, Poktan ‘Citra Muda’ Sidomukti, Kopeng ini bisa memproduksi pestisida nabati dan hayati serta pupuk organik. Dengan 30 anggota, kami dapat memproduksi sebanyak 40 jenis sayuran. Kami juga memasarkan SOM ini secara online melalui IG dan FB. Dan yang tidak kalah penting adalah, kami menjual sayuran organik ini khusus kalangan menengah ke bawah. Alasan kami, agar masyarakat dapat menikmati sayuran sehat dan bebas pestisida kimia,” tutur lelaki lajang yang dilahirkan di Kabupaten Semarang, 20 Juli 1995. (*)

Laporan : Heru Santoso
Editor : M.Nur

Iklan