“Marilah kita semua bergandeng tangan, jaga kekompakan dan selalu tingkatkan koordinasi antar SKPD. Hilangkan ego sektoral, meski tugas dan fungsinya berbeda dan ingat tujuan kita adalah satu,” kata Yuliyanto.
Disebutkan juga, bahwa Kota Salatiga sampai sekarang ini telah banyak menorehkan prestasi baik di tingkat nasional maupun regional di 2018 lalu. Semua ini adalah wujud dan hasil nyata dari kebersamaan dan kerjasama yang baik antar semua SKPD yang ada. Sejumlah penghargaan diantaranya capaian opini WTP, Inagara Award, penghargaan National Procurement Award (kategori komitmen LPSE dalam penerapan SPSE), Anugerah Parahita Ekapraya, penghargaan sebagai Kota Peduli HAM, penghargaan Kota Cerdas, penghargaan Kota Tertoleran, dan lainnya.
Menurutnya, bahwa keberhasilan itu tidak akan ada artinya tanpa diiringi adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini bisa dilihat di tahun 2018 lalu, Kota Salatiga berhasil menurunkan angka kemiskinan menjadi 4,84%, dan ini tidak semata-mata menjadi berhenti. Menurutnya program yang pro rakyat harus terus dikedepankan.
“Harapannya, kita semua jangan terlena dengan pencapaian tersebut. ASN jangan lupa harus meningkatkan kinerja dan pelayanan yang baik kepada masyarakat, karena hingga kini ASN masih (selalu) menjadi sorotan publik,” katanya.
Ditambahkan, memasuki tahun politik 2019 ini, agar ASN Kota Salatiga untuk mengerti apa yang harus dilakukan dan tidak mudah terbawa arus pada politik praktis. ASN harus tetap netral. Sekarang ini, ada 6 regulasi yang mengatur itu semua, diantaranya dilarang berfoto, memberi like, maupun berkomentar dalam gambar maupun visi misi calon.
“Sekali lagi saya tegaskan, dalam tahun politik 2019 ini, ASN harus netral dan tidak mudah terbawa dalam politik praktis,” tandasnya. (Heru Santoso)
