Iklan

Iklan

,

Iklan

 


Gelombang Tinggi Capai 2,5 Meter, Ratusan Wisatawan Tetahan di Karimunjawa

Redaksi
Rabu, 02 Januari 2019, 17:16 WIB Last Updated 2019-01-02T10:16:12Z
JEPARA, harian7.com – Ratusan wisatawan yang berkunjung dan menikmati liburan Tahun Baru 2019 di Pulau Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, hingga Rabu (2/1/2019) siang ini masih tertahan di pulau tersebut. Tertahannya wisatawan ini, karena adanya gelombang tinggi sehingga kapal yang melayani penyeberangan ke Jepara mengentikan operasinya. Ketinggian gelombang laut di Karimunjawa Jepara setinggi 2,5 meteran dan ini sangat rawan untuk aktivitas pelayaran.

Kabid Perhubungan Laut - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Jepara Suroto menyatakan, bahwa dengan adanya gelombang tinggi mencapai 2,5 meter itu, akhirnya menyebabkan

kapal penyeberangan dari Jepara ke Karimunjawa tidak bisa beroperasi. Gelombang tinggi itu terjadi sejak Senin (31/12) dan sampai Rabu (2/1/2019) masih belum ada kapal yang menyeberang.

“Jumlah wisatawan yang masih tertahann belum dapat menyeberang ke Jepara ada sekitar 150-an orang. Sebelumnya, ada sebanyak 200-an, namun sebagian dari mereka dengan menggunakan pesawat terbang menuju Semarang. Dan ini pun menggunakan pesawat terbang kecil dengan kapasitas penumpang 60 pennumpang,” kata Suroto kepada wartawan di Karimunjawa, Jepara, Rabu (2/1/2019).

Terkait dengan masih banyaknya wisatawan yang berada di Karimunjawa itu, informasinya pihak Pemprov Jateng sedang mengupayakan penambahan jadwal penerbangan dari Semarang agar dapat mengangkut wisatawan dari Karimunjawa. Gelommbang tinggi tersebut biasa terjadi pada bulan Desember hingga Februari. Sehingga, jika berwisata di Karimunjawa, maka harus siap resiko untuk tertunda kepulangannya.

            “Untuk mempercepat meninggalkan Karimunjawa, maka satu-satunya adalah menggunakan pesawat terbang. Dan, resiko ini harusnya sudah disiapkan dengan menambah biaya yang harus disiapkan juga. Karena, gelombang tinggi tersebut belum tahu kapan akan kembali normal,” tandasnya. (Adhi Gunawan)

Editor: Heru Santoso

Iklan