Gropyok hama tikus yang difokuskan di lima titik area pesawahan Desa Kedungreja pada Kamis (13/12/2018) tersebut, Kades Kedungreja juga di bantu perangkat desa dan warga Desa Kedungreja serta Bhabinkamtibmas Poksek Kedungreja Bripka Paryo dan Brigadir Erwin.
Kegiatan gerakan gropyok tikus ini sangat membantu para petani, karena selama ini area pesawahan yang ada di Desa Kedungreja sering rusak akibat hama tikus. Kerugian bagi petani, lantaran tanaman padi yang baru tumbuh (pembibitan) sangat mudah di serang hama tikus. Hal ini dikarenakan minimnya pengawasan dan pengamanan tanaman bibit padi oleh petani.
Kepala Dusun Awiluar, Desa Kedungreja, Sugito mengatakan gerakan gropyok tikus dilakukan pada saat musim hujan dan bersamaan penanaman bibit padi, para petani juga beranggapan karena kerusakan yang diakibatkan hama tikus ini jelas-jelas merusak tanaman bibit padi.
“Kegiatan ini untuk meminimalisir hama tikus yang ada di wilayah area pesawahan desa Kedungreja,” katanya.
Dia juga berharap adanya bantuan berupa alat yang moderen dari Pemerintah Kabupaten, khususnya Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap untuk membasmi hama tikus.
Terpisah, Kepala Desa Kedungreja, Tasman mengungkapkan hal yang sama bahwa dengan adanya kegiatan gerakan gropyok tikus bertujuan untuk membasmi hama tikus yang akhir-akhir ini sangat menjadi permasalahan tanaman padi bagi para petani.
“Tikus yang kena dalam kegiatan gropyok tikus ini mencapai 300 ekor lebih,” katanya.
Dia berpesan kepada seluruh petani dan kelompok tani yang ada di wilayahnya supaya intentsif dalam melakukan pengecekan pada malam hari di pesawahan milik masing-masing petani.
“Hal ini untuk meminimalisir dampak kerusakan yang disebabkan oleh hama tikus yang ada," pungkasnya. (Rusmono)
