Iklan

Iklan

,

Iklan

Kemenakertrans RI dan Disnakertrans Jateng Sidak PLTU Cilacap

Jumat, 14 Desember 2018, 02:17 WIB Last Updated 2018-12-13T19:17:35Z
Cilacap, Harian7.com – Tim gabungan dari Kementrian Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (Kemenakertrans) RI, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaketrans) Provinsi Jawa Tengah beserta Satuan Pengawas Tenaga Kerja didampingi Dinas Tenaga Kerja dan Perindrustrian (Disnakerin) Kabupaten Cilacap, Rabu (12/12/2018) melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke PLTU Karangkandri.

Saat ditemui Direktorat Jenderal Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kerja pada Kemenakertrans RI, Tunjung Rijanto mengatakan dari hasil pengecekan data, dokumen dan peninjauan secara langsung ke lapangan, untuk sementara tidak ditemukan pelanggaran ketenagakerjaan di lingkungan PLTU Karangkandri.

"Gambaran secara umum belum ditemukan temuan yang signifikan," katanya.

Dia menambahkan, ijin-ijin ketenagakerjaan yang harus dimiliki terkait segala kegiatan baik itu proyek maupun operasional PLTU Karangkandri sudah lengkap. Hal yang masih perlu diperhatikan mungkin pada pendampingan Tenaga Kerja Asing (TKA) kepada para pekerja lokal.

"Terkait transfer ilmu atau knowledgenya," terang dia.

Sementara, Budi Prabawa Ning Dyah, Kepala Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Tengah menyatakan inspeksi mendadak (Sidak) terhadap PLTU terkait ketenagakerjaan sudah pernah dilakukan di Kabupaten Jepara dan Batang.

"PLTU Cilacap menjadi yang ketiga," katanya.
Dalam sidak di PLTU Cilacap, menurutnya tidak ditemukan adanya pelanggaran seperti apa yang diatensikan Kementerian, namun masih ada yang perlu dibenahi dari PLTU yakni mengenai TKA yang belum bisa berbahasa Indonesia.

General Manager Unit Satu dan Dua PLTU Karangkandri, Sugeng mengaku kaget dengan sidak yang dilakukan. Tanpa diawali informasi apapun sebelumnya, pihaknya harus mempersiapkan segala data dan dokumen yang dibutuhkan dengan waktu yang relatif singkat.

"Mendadak. Tetapi kami mampu memberikan data-data dan dokumen yang diminta," pungkasnya. (Rusmono)

Iklan