Iklan

Iklan

,

Iklan

BKSDA Jateng Berikan Bantuan 2 Unit Perahu dan Mesin Ke MMP Pandu Nusa Buana Cilacap

Kamis, 27 Desember 2018, 21:26 WIB Last Updated 2018-12-27T14:38:43Z
Cilacap, Harian7.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Tengah menyerahkan bantuan dua unit perahu dan dua unit mesin 15 PK kepada Masyarakat Mitra Polhut (MMP) Pandu Nusa Buana untuk meningkatkan kesejahteraan anggota MMP Pandu Nusa Buana serta mendukung kegiatan perlindungan dan pengamanan Kawasan.

Penyerahan bantuan secara simbolis diberikan Kepala BKSDA Jateng, Suharman kepada Ketua MMP Pandu Nusa Buana ilacap, Tarmuji dilaksanakan Kamis (27/12/2018) di salah satu cafe di obyek wisata Teluk Penyu dihadiri Kepala BKSDA Jateng, Suharman, Camat Cilacap Selatan, Drs Agung Widodo, Kaurlid Sintel Lanal Cilacap, Kapten Laut (T) Joko, perwakilan Dinas Perikanan Cilacap, Yuwono, perwakilan KSOP Kelas II Cilacap, Nasan, SE.

Hadir juga dalam acara tersebut Wakil Camat Cilacap Selatan, Suwarso, Kepala Basarnas Cilacap, Mulwahyono, Kepala Resort Konservasi Wilayah Cilacap, Rahmat, perwakilan Kelurahan Cilacap, Sukirman, Babinkamtibmas Kelurahan Cilacap, Aipda Abdillah, Babinsa Kelurahan Cilacap, Serka Daryadi, Wakil Ketua DPC HNSI Cilacap, Pardjo HP, Perwakilan KUD Minosaroyo Cilacap, Subari, Danton MMP Cilacap dan Ketua Relawan Pandanarang, Tarmuji, Wakil Ketua Relawan Sentolo Kawat, Tohari, dan anggota MMP Cilacap.

Dalam sambutannya, Ketua MMP Cilacap, Tarmuji mengatakan, anggota MMP Pandu Nusa Buana Cilacap sebanyak 30 orang meliputi tiga titik wilayah kerja yaitu Nusakambangan Barat, Nusakambanagan Timur, dan Selok.

“MMP Pandu Nusa Buana Cilacap yang didirikan tahun 2015 merupakan abdi pemerintah dan mastarakat yang bersifat pengabdian dengan tugas pratoli di wilayah Nusakambangan Timur,” katanya.

Dimana Nusakambangan Timur, jelasnya merupakan cagar budaya yang banyak dikunjungi masyarakat, namun kita masih ada keterbastasan sarana untuk menuju wilayah Nusakambangan Timur.

“Pada hari ini akan terealisasi dua unit perahu dari BKSDA Jateng, sehingga kami siap melakukan patroli secara rutin,” tandas Turmuji.

Sementara, perwakilan KUD Mino Saroyo Cilacap, Subari dalam sambutannya menyatakan, mudah-mudahan kinerja MMP Pandu Nuda Buana Cilacap dapat bersinergi dengan nelayan dan semua organisasi yang ada di wilayah pesisir Cilacap serta dapat menjaga keutuhan sumber daya yang ada di pulau Nusakambangan Timur.

“Tidak menutup kemungkinan, suatu saat Nusakambangan Timur dapat dijadikan destinasi wisata di Kabupaten Cilacap,” ungkapnya.

Pardjo HP, Wakil Ketua HNSI Cilacap mengucapkan selamat datang kepada Kepala BKSDA Jateng beserta staf dalam rangka pemberian bantuan kepada MMP Pandu Nusa Buana Cilacap, dan selamat kepada MMP Pandu Nusa Buana yang telah berjuang dalam melaksanakan kegiatan patroli semoga kedepan kegiatan berjalan aman.

“Saya atas nama HNSI Cilacap juga mengucapakan terima kasih kepada BKSDA Jateng atas bantuan sarana dan prasana yang akan diberikan untuk menunjang tugas supaya lebih efektif,” katanya.

Hal yang sama juga diucapkan Wakil Camat Cilacap Selatan, Suwarso. Dia berpesan agar bantuan yang diberikan bermaanfaat bagi rekan-rekan relawan, dan mengucapkan terima kasih kepada relawan MMP Pandu Nusa Buana Cilacap yang telah melaksanakan tugas dengan tulus tanpa pamrih.

“Kita hidup di sekitar tepi pantai mudah-mudahan selalu diberikan rasa aman dan situasi kondusif, sehingga dengan situasi tersebut obyek wisata di Kabupaten Cilacap lebih ramai, terutama wisata Teluk Penyu dan Benteng Pendem,” ungkapnya.

Sementara, Kepala BKSDA Jateng, Suharman mengatakan, BKSDA Jateng mempunyai tugas melestarikan kawasan konservasi cagar alam di Jawa Tengah salah satunya di Kabupaten Cilacap yaitu Selok, Nusakambangan Barat, Nusakambangan Timur dan Karang Bolong.

“Di Nusakambangan masih ada satwa seperti macan Tutul dan Lutung. Kedua satwa tersebut merupakan satwa yang di lindungi dunia dan merupakan titipan untuk anak cucu kita,” katanya.

Lebih lanjut dijelaskan, relawan MMP Pandu Nusa Buana Cilacap mempunyai tugas kemanusian dan melestarikan sumber daya alam, jangan sampai anak cucu kita tidak bisa lagi melihat atau mendengar satwa-satwa yang dilindungi punah, contohnya macan Tutul.

“Kita sesama mahluk hidup, seperti satwa juga mempunyai hak hidup serta lestari,” tegas Suharman.

Predator utama satwa dan tumbuhan, menurutnya adalah manusia itu sendiri. Maka dari itu tugas BKSDA untuk mangatasi perburuan liar. Tahun 2018 BKSDA Jateng sudah mengajukan permohonan ke Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI untuk melaksanakan evaluasi terlebih dahulu di cagar alam Nusakambangan Timur.

“Jika sudah dievaluasi, maka Nusakambangan Timur bisa alih fungsi menjadi Taman Wisata Alam yang melibatkan beberapa pihak,” pungkasnya.

Diakhir acara dilakukan peninjauan bantuan dua unit perahu dan dua unit mesin 15 PK serta dilakukan percobaan diperairan pantai Teluk Penyu Cilacap. (Rusmono)

Iklan