Iklan

Iklan

,

Iklan

 


Walikota Salatiga Resmikan Kampung Wisata Pancuran

Redaksi
Kamis, 01 November 2018, 23:45 WIB Last Updated 2018-11-01T16:45:38Z
SALATIGA, harian7.com – Kampung Wisata Pancuran akhirnya diresmikan oleh Walikota Salatiga, Yuliyanto ditandai dengan menandatangani lukisan mural di tepi sungai yang membelah kampung tersebut, Kamis (1/11). Sebelum diresmikan, telah dilakukan penataan hingga satu tahun lamanya khususnya di lingkungan RW 04 Pancuran, Kelurahan Kutowinangun Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga.

Sebelum berubah menjadi Kampung Wisata ini, Pancuran terkenal dengan kawasan kumuh, permasalahan sanitasi, kebersihan hingga masalah kesehatan. Dari sinilah, Pemkot Salatiga melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Dinas Perkim) akhirnya melakukan penataan pemukiman di kampung Pancuran ini.

“Penataan di lokasi Kampung Wisata Pancuran ini merupakan pilot project penataan yang melibatkan tiga pilar. Ketiga pilar itu adalah pemerintah, masyarakat serta pihak swasta. Penataan ini diawali dengan pemugaran Makam Mbah Nyai Kopek setahun yang lalu dan sekarang ini penataan kawasan Pancuran telah selesai. Kini, wajah kampong nampak lebih bersih, lebih berwarna, lebih sehat, lebih kreatif karena peran serta masyarakat semuanya,” jelas Walikota Salatiga Yuliyanto dalam sambutannya.

Head of Brand PT ICI Paints Indonesia, Anastasia Tirtabudi menyatakan, bahwa pihaknya merasa bangga dapat bekerjasama dengan Pemkot Salatiga dan masyarakat pancuran ini untuk mempercantik lingkungan. Dengan kekuatan transformative warna maka dapat membuat tempat tinggal lebih berwarna. Ini sesuai dengan misi Pemkot Salatiga untuk menata kawasan kumuh menjadi kawasan yang berwarna, sehat dan juga menyenangkan.

Sementara, Ketua RW 04 Pancuran, Budi Santoso mengungkapkan, bahwa dengan diresmikannya Pancuran menjadi Kampung Wisata ini, pihaknya tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penataan kawasan Pancuran hngga ‘gilar-gilar’ seperti sekarang ini. Sekarang ini, Pancuran menjadi kampung wisata tematik. Khususnya pada tembok telah ada lukisan mural dengan tampilan berbeda, diantaranya lukisan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia maupun para tokoh Kota Salatiga.

“Kampung Wisata Pancuran ini juga didukung dengan potensi warga diantaranya melalui industri rumahan dengan produk karak dan abon, kuliner sore maupun warung makan. Juga, wisata seni budaya berupa drumblek, teklek, mural, kursus menjahit, musik religi kosidah, taman baca, hingga Taruna Tanggap Bencana (TAGANA). Bahkan, ada wisata lingkungan berupa Community Garden, pemanfaatan pekarangan melalui Konsep Rumah Pangan Lestari (KRPL), Vertikal Garden, maupun kebun sayur,” tandas Budi Santoso. (Heru)

Editor: M.Nur

Iklan