Iklan

Iklan

,

Iklan

Forkopimcam Maos Bentuk Kader Pelopor Penanganan Konflik Sosial

Redaksi
Kamis, 01 November 2018, 01:13 WIB Last Updated 2018-10-31T18:13:32Z
Cilacap, Harian7.com - Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Kecamatan Maos gelar pembentukan Tim Terpadu Kader Pelopor Penanganan Konflik Sosial.

Tim terpadu ini bertujuan untuk mengantisipasi dan menangani munculnya konflik sosial yang berkembang di wilayah Maos. Unsur Pemda, TNI, Polri serta seluruh elemen masyarakat Kabupaten Cilacap telah melakukan langkah langkah sebagai upaya preventif guna mewujudkan situasi keamanan dan ketertiban di wilayah Kabupaten Cilacap.

Kegiatan yang berlangsung di Pendopo Kecamatan Maos, Rabu (31/10/18) hadiri Kepala Kesbangpol Kabupaten Cilacap Drs.Wijonardi, MM., Pasi Intel Kodim 0703/Cilacap Kapten Inf Kadisan, Danramil 07/Maos Kapten Inf Joko yunanto beserta anggotanya, Kasat Intel Polres Cilacap, Iptu Budi, Ketua MUI Maos, K.H. Jumeri Masduki, Forkopincam Maos, Babinsa, Babinkamtibmas, Kades Sekecamatan Maos, para tokoh agama, tokoh adat serta tokoh masyarakat Kecamatan Maos.

Camat Maos melalui Sekcam Dewo, SH, MM, dalam sambutannya mengatakan Pembentukam Tim Terpadu Kader Pelopor Penanganan Konflik Sosial penting dilakukan mengingat tahun ini adalah tahun politik, dimana salah satunya ada kegiatan Pilkades tahap 3 di bulan Februari 2019.

Dia juga mengajak kepada segenap elemen yang ada untuk bahu membahu ciptakan iklim yang sehat dan kondusif sehari hari di masyarakat.

Sementara, Kepala Kesbangpol Kabupaten Cilacap, Drs.Wijonardi MM menyampaikan bahwa konflik sering terjadi karena adanya perbedaan, dan apabila dibiarkan akan meruncing ke arah kearah permusuhan.

Untuk itu, imbuhnya perlu adanya langkah-langkah dalam mengantisipasinya. Dia mengharapkan seluruh elemen bangsa bersatu padu dan dikemas dalam satu wadah yang utuh yaitu NKRI.

"Saya berharap, konflik sosial yang kerap timbul di tengah masyarakat mudah-mudahan bisa diselesaikan dengan musyawarah," katanya

Dia juga menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat agar dalam setiap kegiatan musyawarah mengutamakan pembangunan agar merata serta membangkitkan kembali nilai-nilai Pancasila dan Kebineka Tunggal Ika-an, karena itulah rohnya.

Kasat Intel Polres Cilacap, Iptu Budi menambahkan manajemen konflik merupakan sebuah cara untuk mengurai adanya perseteruan antar dua kelompok atau lebih, supaya ada jalan keluar.

"Banyak kasus-kasus besar yang menimbulkan konflik sosial ditengah masyarakat. Hal itu sering di picu dari masalah agama, pendirian tempat ibadah dan lainnya," katanya.

Hal itu, menurutnya biasanya dikarenakan masyarakat mengesampingkan musyawarah dan tidak melihat koridor hukum yang ada.

Sementara, Pasi Intel Kodim 0703/Cilacap Kapten Inf Kadisan mengatakan kebebasan demokrasi itu ada aturanya dan tidak semaunya sendiri.

"Terjadinya konflik karena tidak ada keseimbangan dan salah satunya merasa tidak puas dan hal itu sering terjadi karena saling ego," katanya.

Dalam kehidupan bermasyarakat, jelasnya konflik tidak akan bisa dihindari, namun bagaimana cara pencegahannya agar konflik itu tidak berkembang menjadi besar.

Pasi Intel Kodim berharap seluruh masyarakat untuk memelihara kondisi damai, mengkaji atau memetakan wilayah, perbanyak diskusi seperti halnya dulu ada klopencapir serta saling pengertian.

"Apabila itu semua dilakukan, Insya Alloh tidak akan muncul konflik sosial di wilayah Kabupaten Cilacap," pungkasnya. (Rusmono)

Editor : M.Nur

Iklan