Iklan

Iklan

,

Iklan

“Senadung & Doa Ambarawa Untuk Indonesia”, Kumpulkan Rp 15 Juta Untuk Korban Bencana Palu

Redaksi
Senin, 22 Oktober 2018, 23:36 WIB Last Updated 2018-10-22T16:36:42Z
AMBARAWA, harian7.com – Melalui doa-doa dari tokoh agama ini, harapannya Indonesia akan terhindar dari berbagai bencana. Karena bencana yang muncul tidak hanya di Palu dan Donggala saja, namun di NTT, Situbondo, maupun Sumenep. Sekarang ini, yang paling parah adalah bencana alam di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng). Demikian dikatakan Koko Kumarulloh, Koordinator Acara “Senandung dan Doa Ambarawa Untuk Indonesia” yang digelar di Alun-alun Tambakboyo, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Minggu (21/10) siang hingga malam.

Dalam kegiatan tersebut, salah satu acara utamanya adalah penggalangan dana untuk korban bencana di Palu. Untuk menarik massa, diramaikan pula dengan penampilan group drumblek, free style, pentas budaya maupun konser amal dan lelang amal. Selain itu, doa bersama lintas agama.

“Dalam penggalangan dana ini, berhasil terkumpul mencapai Rp 15 Juta. Bahkan, jumlah ini belum termasuk para dermawan yang mengirimkan dananya melalui transfer serta dititipkan kepada panitia. Yang jelas, kami memprediksi lebih dari Rp 15 Juta. Selanjutnya, dana yang terkumpul, seluruhnya akan disumbangkan untuk korban bencana di Palu bersama dengan dana yang dikumpulkan pihak kantor Kecamatan Ambarawa,” jelas Koko kepada harian7.com, Senin (22/10).

Menurutnya, dana dari acara ini maupun dari Kecamatan Ambarawa, selanjutnya akan disumbangkan kepada yng berhak menerima yaitu korban bencana melalui BPBD Kabupaten Semarang. Hadir dalam acara tersebut, Muspika Ambarawa, utusan Yonkav Ambarawa, maupun tokoh-tokoh agama dari Islam, Kristen maupun Konghucu.

“Dalam acara ini, berbagai komunitas bergabung, diantaranya Komunitas Ambarawa, Ambarawa Ku Tercinta, Self For Help, serta Oi Bumi Serasi. Selain dihibur dengan kelompok drumbek dan penampilan free style, juga dilakukan pembacaan puisi maupun doa bersama lintas agama,” tandasnya.

Beberapa warga yang hadir dalam acara tersebut mengaku bangga dan memberikan apresiasi. Apalagi, kemasan acara begitu tertata sehingga warga yang hadir menonton tidak segan-segan memberikan sumbangannya untuk para korban bencana.

“Apa yang dilakukan komunitas ini, kami nilai tidak semata-mata meminta sumbangan. Namun, ada imbal baliknya yaitu masyarakat juga terhibur dan penyelenggara mendapat apa yang direncanakan yaitu sumbangan dana untuk korban bencana. Selain itu, masyarakat secara umum tidak merasa terganggu acara ini, karena acara digelar di lapangan,” ujar Arie Hastantyo (36) dan Risma (30), keduanya mengaku dari Bawen, Kabupaten Semarang yang sengaja hadir mengikuti acara Senandung dan Doa ini. (Heru) 

Editor: Muza

Iklan