Pantauan harian7.com di lokasi ambruknya LPJU tersebut, tiang LPJU yang ambruk dan tidak lurus lagi itu namun lampunya tetap menyala, menjadikan tontonan sejumlah warga yang melintas di jalur tersebut. Bahkan, banyak warga yang sengaja berhenti untuk sekedar mengambil gambar atau memotretnya.
“Saya tidak tahu persis penyebab ambruknya LPJU tersebut. Tahu-tahu melihat banyak orang memotret LPJU itu. Harusnya, tanpa ada laporan warga, petugas dinas atau instansi terkait tanggap karena lokasinya sangat strategis. Apakah harus ada korban dulu, baru dinas atau instansi terkait memperbaiki LPJU ini,” ujar Hadi Suryanto (57) warga Bawen, Kabupaten Semarang usai mengambil gambar LPJU ambruk kepada harian7.com, Rabu (3/10) malam.
Hal senada dikatakan Ristanto (45) asal Jambu, Kabupaten Semarang, yang sempat mengambil gambar LPJU ambruk itu. Dikatakan, bahwa dirinya heran dengan ambruknya LPJU itu yang tidak segera dibenahi oleh pihak terkait. Apakah akan tetap dibiarkan ambruk hingga memakan korban, baru pihak terkait turun tangan memperbaikinya.
“Jalur disini kan selalu ramai dan selalu terlihat menyala jika malam hari. Bahkan, tidak sedikit orang yang melihatnya jika LPJU itu ambruk dan menerangi talud maupun parit dan bukan menerangi jalan pada umumnya. Saya melihatnya sudah tiga hari ini ambruk dan tetap lampunya tetap menyala. Ini menandakan jika pihak terkait tidak pernah melakukan control atau pengecekan langsung ke lapangan dan LPJU ini sebagai buktinya. Meski ambruk tetap saja menyala dan tidak ada perbaikan,” tutut Ristanto kepada harian7.com, sesaat setelah memotret LPJU ‘unik’ ini. (Heru)
