Informasi yang dihimpun menyebutkan, pada saat terjadi kebakaran, rumah korban dalam keadaan kosong karena korban sedang pergi ke sawah. Tetangga korban, Janah (44) saat itu mendengar suara ledakan dari dalam rumah korban dan muncul asap tebal. Saksi Janah melihat asap tebal itu langsung berteriak meminta tolong. Sejumlah warga langsung berdatangan ke rumah korban untuk membantu memadamkan api yang sudah membakar rumah korban.
“Saya mendengar suara ledakan dari dalam rumah korban dan sesaat kemudian terlihat asap keluar dari atas rumah korban. Lalu, saya berteriak ada kebakaran. Warga lain langsung berdatangan ke rumah korban yang dalam keadaan terkunci. Saat itu, korban tidak tahu jika rumahnya terbakar karena sedang pergi ke sawah. Warga dengan peralatan seadanya berusaha memedamkan api, namun api justru semakin membesar. Kemudian, melaporkannya ke Polsek Bringin dan Koramil Bringin,” kata Janah didampingi warga yang lain.
Sementara warga lain yang mengatakan, bahwa kesehariannya rumah korban sering kosong karena korban setiap harinya ke sawah. Untuk melakukan pemadaman api yang mulai membesar, sejumlah mobil pemadam kebakaran dari Pemkab Semarang dan Kota Salatiga tiba dilokasi yang langsung melakukan pemadaman. Namun, rumah yang terbuat dari kayu tersebut akhirnya ludes terbakar.
“Sebelum mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi kebakaran ini, api sudah membesar dan menghanguskan dua rumah korban. Sejumlah mobil pemadam kebakaran dari Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga tiba dilokasi dan langsung memadam api agar tidak menjalar kemana-mana,” ujar Muh Badri (55) warga setempat.
Dari data yang dihimpun harian7.com, barang berharga milik korban yang terbakar diantaranya 2 unit sepeda motor, 1 unit traktor, serta 1 unit kompresor dan alat-alat bengkel. Kerugian seluruhnya mencapai Rp 300 juta. Sejumlah mobil pemadam kebakaran yang tiba di lokasi kebakaran langsung melakukan pemadaman api. (Heru)
