Iklan

Iklan

,

Iklan

Masyarakat Di Kaki Gunung Slamet Gelar Grebek Suran

Redaksi
Sabtu, 29 September 2018, 01:02 WIB Last Updated 2018-09-28T18:02:34Z
Purwokerto, Harian7.com –Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas bersama Paguyuban Masyarakat Pariwisata Baturraden (PMPB) dan masyarakat di 12 desa penyangga wisata Baturraden gelar Festival Baturraden atau Grebeg Suran Baturraden.

Festifal Baturraden atau Grebek Suran yang merupakan agenda tahunan masyarakat di sekitar wisata Baturraden akan doselenggarakan, Minggu (30/9/2018).

Kepala Dinporabudpar Kabupaten Banyumas, Asis Kusumandani saat ditemui mengatakan kegiatan digelar dalam rangka mengingkatkan daya tarik wisata serta melestarikan tradisi dan budaya sebagai wujud dan bentuk rasa syukur masyarakat sekitar akan melimpahnya hasil bumi.

“Ritual berlangsung sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas rezeki dan hasil bumi yang melimpah, yang diadakan setiap tahun pada bulan sura atau tahun baru Islam,” kayanya, Jumat (28/09/2018).

Dia menambahkan, Grebeg Suran akan dimulai sekitar pukul 08.00 WIB dari Wanawisata menuju lokasi parkir terpadu bukit bintang. Prosesi ritual akan dipimpin oleh penatus kemudian diikuti barisan pembawa tombak Ki Bau Reksa dan Ki Singkir Kala.

Kemudian, ungkap Asis dibelakangny barisan rontek oleh anggota Karang Taruna Baturraden, diikuti dua gunungan, satu berisi sayuran dan satunya berisi palawija disusul tumpeng kuat, tumpeng robyong dan tumpeng triwarna diusung joleng.

“Dibelakangkanya ada wedus kendhit, belisan dan pembawa tenong beserta lawuhanya,” tambah Asis.

Menurutnya, dua gunungan yang berisi berbagai hasil bumi seperti aneka jenis sayur mayur, sembilan bahan pokok, serta berbagai jenis buah-buahan tingginya mencapai tiga meter.

"Setelah itu rombongan masyarakat dari 12 desa di kecamatan Baturraden. Untuk meramaikan susasana, biasanya mereka membawa puluhan tenong dan menyuguhkan seni tradisional yang ada didesanya," jelasnya.

Sesampainya di lapangan lokawisata Baturraden, kata Asis seluruh bawaan yang terdiri berbagai makanan akan didoakan sesepuh masyarakat dengan harapan-harapan, masyarakat sekitar Gunung Slamet agar selalu diberi keselamatan, keberkahan dan kemakmuran

“Di sini lah sisi menariknya, karena setelah didoakan, gunungan yang diarak, akan diperebutkan oleh masyarakat yang hadir,” tandasnya.

Asis menambahkan tenong yang dibawa berisikan takir, sajian makanan tradisi rames dengan dibungkus daun atau besek Takir ini nantinya akan dimakan bersama setelah upacara selesai. Sedangkan tumpeng kuat, tumpeng robyong dan tumpeng tri warna dilarung di sungai Gumiwang. Dan kegiatan Grebeg Suran akan diakhiri dengan penyembelihan Wedhus Kendit di Komplek Pemakaman Petilasan atau situs Baturraden.

“Selain kirab budaya grebeg suran, juga digelar festival kopi banyumas, pementasan wayang kulit ruwat bumi dan pementasan wayang kulit semalam suntuk pada malam harinya,” Pungkasnya. (Rusmono)

Iklan