Iklan

Iklan

,

Iklan

Kemarau Panjang, Petani di Cilacap Gagal Panen Akibat Puso

Redaksi
Sabtu, 15 September 2018, 21:04 WIB Last Updated 2018-09-15T14:04:44Z
Cilacap, Harian7.com - Dampak dari musim kemarau panjang tahun ini sangat memprihatinkan. Pasalnya para petani di Cilacap mengalami gagal panen, karena tanaman mereka puso. Petani yang sudah terlanjur menanam padi, terpaksa harus gigit jari akibat kekeringan.

Saat ditemui harian7.com di rumahnya, Ketua DPC Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Cilacap, Soedarno mengatakan, Sawah di wilayah perkotaan dan Cilacap Timur banyak yang tidak hisa ditanami padi, karena Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu-Opak di musim kemarau ini sedang melakukan kegiatan pemeliharaan jaringan irigasi, sehingga semua saluran irigasi dikeringkan.

"Jangankan sawah tadah hujan, sawah irigasi teknis juga banyak tidak bisa ditanami padi. Bagaimana sawah tersebut mau ditanami padi kalau saluran irigasinya saja kering," katanya, Jumat (14/09/2018) kemarin.

Selain itu, jelasnya sawah irigasi teknis di wilayah Cilacap barat juga banyak yang tidak bisa ditanami padi karena tidak ada air.

Soedarno menambahkan, saluran irigasi di wilayah tersebut telah mengering. Tidak tertutup kemungkinan dari Bendung Menganti di Kecamatan Kedungreja dan Bendung Cijalu di Kecamatan Majenang sebenarnya masih ada air yang bisa dialirkan ke saluran irigasi, tapi karena debitnya kecil maka air tersebut tidak cukup untuk mengairi semua sawah milik petani.

Mengingat, selama kemarau debit air di semua sungai juga menurun dratis. Sepertihalnya Sungai Serayu, Sungai Citanduy, Sungai Cijalu dan beberapa sungai yang lain. Kondisi ini yang mengakibatkan ribuan hektar sawah di Cilacap tidak bisa ditanami padi.

"Tapi alhamdulillah banyak petani yang kreatif. Sawah mereka yang kering ditanami kacang hijau atau kedelai. Meski tidak bisa panen padi tapi mereka masih bisa panen kacang hijau atau kedelai. Semestinya semua petani kreatif seperti mereka," pungkasnya.(Rusmono)

Iklan