Iklan

Iklan

,

Iklan

Diwarnai Keributan dan Keluarnya Kartu Merah, Angkasa Muda FC Singkirkan Taruna Jaya FC 3-2

Redaksi
Sabtu, 08 September 2018, 00:17 WIB Last Updated 2018-09-07T17:17:12Z
UNGARAN, harian7.com – Menjelang digelarnya babak final turnamen sepakbola Putra Candi Cup 2018, Minggu (9/9), pertandingan memperebutkan siapa tim yang akan maju ke final berlangsung memanas dank eras sejak menit awal. Ini terbuki saat berlangsung pertandingan antara tim Angkasa Muda FC (Kesongo, Tuntang) melawan Taruna Jaya FC (Ngawen, Salatiga), Jumat (7/9) sore. Bahkan, sejak menit awal berjalan, pelanggaran demi pelanggaran terjadi dan wasit berkali-kali meniup peluit tanda adanya pelanggaran.

        Karena tempo permainan yang terus memanas dan penuh pelanggaran, akhirnya wasit merogoh kartu kuning dari sakunya dan diberikan kepada masing-masing pemain dari kedua tim. Taruna Jaya mendapat dua kartu kuning, begitu juga Angkasa Muda juga mendapatkan dua kartu kuning. Bahkan, yang mengejutkan, salah satu pemain Taruna Jaya diganjar kartu merah dan harus melenggang meninggalkan lapangan pertandingan.

        Dari dikeluarkannya kartu merah ini, para pemain Taruna Jaya tidak terima dan melakukan protes keras kepada wasit. Bahkan, sempat terjadi ribut pemain melawan keputusan wasit ini. Saat itu juga sempat mendorong-dorong sang pengadil pertandingan. Namun, wasit dari Salatiga ini tetap pada keputusannya memberikan kartu merah kepada salah satu pemain Taruna Jaya. 

        Dalam pertandingan memperebutkan tempat di final, Taruna Jaya FC akhirnya harus merelakan Angkasa Muda FC yang melaju ke final untuk selanjutnya akan bertarung melawan tim SSW Wonokerto (Bancaak, Kabupaten Semarang), pada Minggu (9/9) sore. Pertandingan akan berlangsung di Lapangan ‘Garuda’ Desa Candi, Kecamatann Tuntang, Kabupaten Semarang.

        Bermain rapi dan taktis, kedua tim akhirnya hingga babak kedua berakhir berbagi skor 1-1. Akhirnya, untuk meraih tiket final dilakukan adu pinalti. Dalam adu pinalti ini, tidak selesai hingga lima kali tendangan. Pada tendangan ketiga yang dilakukan pemain Taruna Jaya, “drama keributan” muncul. Pasalnya, usai pemain Taruna Jaya menendang bola dan tidak gol, justru wasit memutuskan untuk mengulang tendangan ini. Keributan pun menyeruak di tengah lapangan.

        Pertandingan sempat terhenti hampir setengah jam dan setelah terjadi perdebatan yang alot antara wasit bersama kapten kedua tim, akhirnya Taruna Jaya memutuskan tidak melanjutkan adu pinalti. Dalam tiga kali tendangan, Angkasa Muda FC berhasil menjebloskan bola ke gawang musuh dua kali. Sedangkan, Tarna Jaya dari tiga kali tendangan, hanya sekali tendangan yang berhasil gol.

        “Setelah Taruna Jaya mundur tidak mau melanjutkan tendangan keempat dan kelimanya, akhirnya keputusan wasit skor akhir keseluruhan menjadi 3-2 untuk kemenangan Angkasa Muda FC. Dan Angkasa Muda FC akan maju ke final berhadapan dengan tim SSW Wonokerto,” ujar wasit kepada harian7.com, usai memimpin pertandingan.

        Sebagian besar pemain Taruna Jaya menyesalkan kepemimpinan wasit yang penuh kontroversial. Bahkan, banyak dinilai wasit tidak becus memimpin pertandingan semi final ini. Keputusannya berkali-kali memancing amarah para pemain kedua tim.

        “Harusnya, tendangan pinalti ulang ulangan itu tidak pernah ada. Kalaupun, wasit tegas tidak perlu ada tendangan ulang. Ini yang kami tidak terima dan keputusan bersama official dan pemain, Taruna Jaya memilih tidak melanjutkan tendangan adu pinalti dan merelakan Angkasa Muda FC melaju ke babak final. Terus terang wasit yang tidak tegas akan keputusannya,” tandas para pemain Taruna Jaya kepada harian7.com. (Heru)

Iklan