Ungaran,harian7.com - Segenap warga Desa Kenteng, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang menjalani ritual tahunan berupa merti desa, Sabtu (1/9/2018).
Kegiatan berupa arak-arakan yang di ikuti ribuan peserta berlangsung meriah.
Para peserta mengenakan berbagai pakaian adat serta membentang bendera merah putih sepanjang 100 meter dengan berjalan kaki keliling desa setempat.
Asfaryanti Ratnaningsih SE anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Semarang yang juga turut ikuti kegiatan ini disela-sela acara kepada harian7.com mengatakan, merti desa merupakan sebuah tradisi dan budaya masyarakat Desa Kenteng sudah ada sejak dulu dan dilaksanakan setiap satu tahun sekali.
"Kegiatan Ini merupakan bentuk ungkapan rasa syukur warga yang mana telah diberikan kenikmatan dan kemakmuran serta keselamatan dari Allah SWT,"tuturnya.
Lanjut Ratnaningsih, dengan adanya acara ini sudah barang tentu akan meningkatkan persatuan dan kesatuan serta akan tercipta gotong- royong diantara masyarakat Desa Kenteng.
"Sebagai anggota DPRD Kabupaten Semarang yang mewakili daerah pemilihan (dapil) 4 yang meliputi Kecamatan Susukan, Tengaran, Kaliwungu dan Getasan, saya berharap adanya kepedulian dan partisipasi dari pemerintah daerah. Karena adat istiadat dan budaya yang ada di setiap desa ini harus kita jaga dan kita uri-uri, sehingga nantinya generasi penerus ini akan tahu dan paham adat istiadat dan budaya dari bangsa ini,"ungkapnya.
Menurutnya, merti desa ini bisa menjadi even budaya dari Kabupaten Semarang, sebagai bentuk pengenalan tradisi budaya dan adat istiadat yang ada di Kabupaten Semarang yang mana ini bisa meningkatkankan kunjungan warga dari luar daerah.
"Semoga Desa Kenteng kedepanya bisa dijadikan sebagai desa yang gemah ripah loh Jinawi tata, tentram lir ing sambikolo,"pungkasnya.
Dari pantauan harian7.com nampak ribuan penotonton sidah memadati di pinggir jalan. Sementara itu seusai acara arak-arakan di lanjutkan dengan pagelaran wayang kulit.
Turut hadir dalam serangkaian kegiatan ini yakni Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugraha SH dan para tokoh setempat.(Shodiq)
Kegiatan berupa arak-arakan yang di ikuti ribuan peserta berlangsung meriah.
Para peserta mengenakan berbagai pakaian adat serta membentang bendera merah putih sepanjang 100 meter dengan berjalan kaki keliling desa setempat.
Asfaryanti Ratnaningsih SE anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Semarang yang juga turut ikuti kegiatan ini disela-sela acara kepada harian7.com mengatakan, merti desa merupakan sebuah tradisi dan budaya masyarakat Desa Kenteng sudah ada sejak dulu dan dilaksanakan setiap satu tahun sekali.
"Kegiatan Ini merupakan bentuk ungkapan rasa syukur warga yang mana telah diberikan kenikmatan dan kemakmuran serta keselamatan dari Allah SWT,"tuturnya.
Lanjut Ratnaningsih, dengan adanya acara ini sudah barang tentu akan meningkatkan persatuan dan kesatuan serta akan tercipta gotong- royong diantara masyarakat Desa Kenteng.
"Sebagai anggota DPRD Kabupaten Semarang yang mewakili daerah pemilihan (dapil) 4 yang meliputi Kecamatan Susukan, Tengaran, Kaliwungu dan Getasan, saya berharap adanya kepedulian dan partisipasi dari pemerintah daerah. Karena adat istiadat dan budaya yang ada di setiap desa ini harus kita jaga dan kita uri-uri, sehingga nantinya generasi penerus ini akan tahu dan paham adat istiadat dan budaya dari bangsa ini,"ungkapnya.
Menurutnya, merti desa ini bisa menjadi even budaya dari Kabupaten Semarang, sebagai bentuk pengenalan tradisi budaya dan adat istiadat yang ada di Kabupaten Semarang yang mana ini bisa meningkatkankan kunjungan warga dari luar daerah.
"Semoga Desa Kenteng kedepanya bisa dijadikan sebagai desa yang gemah ripah loh Jinawi tata, tentram lir ing sambikolo,"pungkasnya.
Dari pantauan harian7.com nampak ribuan penotonton sidah memadati di pinggir jalan. Sementara itu seusai acara arak-arakan di lanjutkan dengan pagelaran wayang kulit.
Turut hadir dalam serangkaian kegiatan ini yakni Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugraha SH dan para tokoh setempat.(Shodiq)